Setelah kepulangan Rani, Zulfa duduk manis di kursi makan. Pandangannya kosong menatap ke arah lauk dan nasi yang tersaji di meja makan, terbengkalai begitu saja. Rasa laparnya seolah-olah sudah menguap dengan hadirnya rasa sesak di dada. Sungguh, cobaan apalagi ini? Tapi ia tahu, sekali lagi, Tuhan tidak pernah menguji hambanya di luar batas kemampuan.
Dengan terpaksa, ia merapihkan meja makan. Untung saja yang ia buat hanya menu sederhana yang tidak perlu khawatir basi jika tidak di makan. Ingin di buang pun mubazir, masih banyak manusia yang membutuhkan makanan di luaran sana. Dan ia malah membuang-buang makanan? Sangat disayangkan.
Zulfa menghembuskan napasnya. Ia dengan teliti menaruh potongan ayam goreng di kotak makanan untuk di taruh di dalam kulkas, makanan itu yang terakhir, semua sudah ia kemasi dengan rapih. Jika memang Farel besok menolak makanan buatannya lagi, ia akan menyumbangkannya ke orang-orang yang bekerja di pinggir jalan. Hei, ini bukan makanan bekas, di sentuh saja belum dan masih layak untuk di makan.
Sudah hampir setiap hari Farel enggan menyentuh masakannya, katanya sih makanan rumah tidak seenak junkfood. Sekalinya Farel makan masakan rumah, itu juga yang berbau makanan mahal. Iga bakar, beberapa olahan daging, yang tentunya ia belum ahli memasak itu semua. Ia sebelumnya hanya berasal dari keluarga tidak mampu, wajar saja ia tidak bisa memasak daging. Untuk makan ayam saja satu bulan dua kali, itu juga jika ayahnya mendapat uang lembur. Kalau tidak? Ya bisa dibayangkan ia hanya memakan tahu dan tempe setiap harinya, jangan lupa telur serta mie instan.
Ia tersenyum pahit, tidak apa, dia baik-baik saja dengan semua ini.
Setelah selesai merapihkan meja makan, ia berjalan gontai menuju kamarnya. Ia tidak ingin tidur bersama Farel untuk malam ini, ia butuh waktu sendiri untuk merasakan rasa sakit yang dalam.
Di balik selimut, tubuhnya meringkuk. Tiba-tiba cairan sebening kristal yang sedaritadi ia tahan, keluar begitu saja. Ia memeluk lututnya dalam selimut, merasakan sesak yang luar biasa. Setiap malam kerjaannya hanya menangis saja. Ia tidak mampu untuk menceritakan perilaku Farel pada salah satu habatnya, ataupun keluarganya dan laki-laki itu.
Ia gadis berhijab yang lemah.
Tidak ada yang bisa di banggakan dari dirinya. Melihat Rani, membuat hatinya menciut. Ia merasa jika dirinya bukan apa-apa dibandingkan gadis cantik itu. Apa ini yang membuat Farel terus bersikap dingin kepadanya?
Bahkan Farel pernah bilang ia tidak akan mencintai seorang gadis yang berpenampilan seperti ustadzah, menyakitkan sekali.
Saat di acara pernikahan mereka, Farel bersikap dengan sangat lembut kepadanya. Menyapa semua orang dan tersenyum bahagia. Tapi ia tahu, itu hanya topeng semata. Karena orang tuanya sangat memaksa laki-laki itu untuk menikahi nya, begitu juga dirinya. Ia tidak mungkin membantah ucapan ayahnya, ia hanya ingin berbakti dan berbalas budi dengan semua kerja keras mereka.
Saat itu di pikirannya hanya, 'mungkin ini adalah waktunya aku membahagiakan kedua orang tuaku.'
Dan voila.
Ia benar-benar membahagiakan mereka, namun kehidupannya yang di pertaruhkan, kebahagiaannya sudah di permainkan. Apa yang lebih sakit lagi dari ini semua? Suaminya tidak menganggap kehadiran dirinya.
Zulfa menangis sesenggukan. Tangisnya begitu pilu menyayat hati bagi yang mendengarnya. Sayangnya, ia hanya sendiri disini. Menangis tanpa ada bahu untuk bersandar.
Sehancur apapun dirinya, Farel tidak akan pernah peduli padanya. Ia lelah, namun dirinya masih percaya dengan Tuhan yang akan membalas kelelahannya ini dengan sesuatu yang jauh lebih baik.
Ia tidak mengharapkan pengganti Farel, ia hanya ingin menjalin rumah tangga dengan keharmonisan mereka.
Sayangnya, mustahil.
...
Jangan lupa ya di vomment
Aku akan up tiap hari satu chapter atau lebih kalau aku lagi mood.
Jadi jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah. Biar aku tambah semangat!
Share juga cerita aku kepada teman-teman kalian.
So, still waiting ya.
Happy reading guys
Enjoy
❤️🙆🏻♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Marriage [TERSEDIA DI WEBNOVEL]
RomanceDI ROMBAK! DAN DI TERUSKAN KE WEBNOVEL DENGAN JUDUL 'KEEP THE MARRIAGE' terimakasih guys, love you all! ⚠️ prepare your hearts I'm not responsible for what you feel later. Tentang pelakor / di pelakorin? "Mas?" "Jangan panggil saya dengan sebutan se...