BUDAYAKAN VOMMENT!
1
2
3TERIMAKASIH❤
Ardhani Ashyifa atau biasa dipanggil Hani adalah seorang anak dari keluarga konglomerat. Wajahnya yang cantik membuat ia menjadi siswi paling digandrungi di sekolahnya, SMA GARDA. Temannya biasa menyebutnya 'MOST WANTED'. Namun Hani tak pernah terlalu menanggapi julukannya, karena menurutnya, julukan sama sekali tak akan mengubah kehidupannya.
Setiap hari tak pernah ia lewatkan untuk berbelanja. Setiap pulang sekolah, menghabiskan uang adalah kewajiban. Belanja pakaian di Mall, makan di Restoran, membeli barang branded, nongkrong di Cafe, apapun, asalkan uangnya ia habiskan saat itu juga.
"Arini, gue mau bolos, lo ikut gue ya?" Ajak Hani kepada teman sebangkunya.
"Hah? Bolos lagi? Gak salah lo?? Lo gak kapok apa minggu kemaren dikasih hukuman 100 soal?"
"Cetek 100 soal mah, minggu kemaren Bang Fajar yang kerjain. Yaaa walaupun ada syaratnya sih."
"Syarat? Syarat apaan?" Tanya Arini mentatapnya heran.
"Dalam 1 bulan gue harus bisa dapet 10 nilai seratus. Tapi gue gak mau."
"What??? Hahahahah Han, Han. Lo ulangan bahasa indonesia aja masih 20, Matematika 15, Kimia 10, Fisika 0 sama--,"
"Ah udah udah!!! Lo cukup judge guenya. Lagian gue juga terpaksa setuju, ya habis gimana dong soal yang bu Eva kasih cuma dikasih waktu 1 hari doang, gak kebayang kalo gue yang ngerjain." Gerutu Hani.
"Ya... lo juga sih gak ada usahanya, orang mah punya abang pinter manfaatin. Belajar bareng, kerjain PR bareng apa kek yang bisa bikin otak lu encer."
"Ish, males ah, mending gue ke Mal daripada harus belajar sama bang Fajar."
"Ah iya, ngomong-ngomong soal Mall, pulang sekolah lo ikut gue ke Mall ya, gak apa-apa deh sekarang gak jadi bolos, yang penting pulang sekolah lo ikut gue. Gue traktir! Oke? Deal?""Terserah." Tukas Arini malas.
Arini memang selalu menuruti apa yang Hani katakan. Dulu Hani pernah mengatakan ini pada saat ia menolaknya untuk pergi ke restoran ternama di Jakarta, 'iya-nya Arini adalah iya, tidak-nya Arini adalah iya' kata kata yang menjadi malapetaka bagi Arini hingga saat ini, sejak saat itu, penolakan tidak berlaku lagi untuknya, terkecuali Arini ada keperluan yang sangat penting. Anehnya, setiap kali Arini berbohong Hani pasti mengetahuinya.***
Bel pulang sekolah menggema di SMA GARDA, seluruh siswa SMA GARDA berhamburan keluar namun tidak dengan Hani dan Arini, mereka berdua tercyduk tidur saat pelajaran biologi berlangsung, membuatnya harus menjalani hukuman yang diberikan oleh Pak Ari.
"Pak, please jangan toilet, apa kek asalkan jangan toilet," ucap Hani memohon.
"Kamu ini, udah salah pake nawar hukuman lagi! Udah, cepet kalian berdua, kerjain hukumannya sekarang!" Tegas pak Ari sambil menatap keduanya tajam.
Hani dan Arini kemudian menurut meski sepanjang jalan ke toilet mereka saling menyalahkan satu sama lain
"Lo sih Han.""Lo yang tadi ajak gue tidur."
"Lo yang salah."
"Lo!!"
"Lo!!"
Waktu menunjukan jam 15:30, mereka akhirnya menyelesaikan hukuman mereka dengan Arini yang terus terusan kepeleset saat mengepel, dan Hani yang selalu muntah saat membersihkan beberapa kloset.
"Hwaaaaaa gue lebih baik dikasih hukuman kerjain soal 500 daripada suruh bersihin toilet kayak tadi," keluh Hani saat ia menyelesaikan pekerjaannnya
"Soal 500 lu cetekin karena yang kerjain bukan lo tapi bang Fajar kan?" Cela Arini.
"Hehe nah itu dia."
"Dasar!!"
"Btw, kita jadi kan pergi ke Mall hari ini?" Tanya Hani dengan wajah melasnya.
"Eh lo gila aja, ini udah sore, gue gamau pulang nanti, gue--"
"Harus mau!" Potong Hani
Setelah mengatakan itu, Hani langsung menarik Arini secara paksa, karena apa yang dikatakan oleh Hani bukan berupa ajakan, tetapi sebuah keharusan
Lalu, sampailah mereka di parkiran sekolah, Arini langsung masuk kedalam mobil Hani yang setiap hari Hani bawa ke sekolah. Arini dan Hani memasang seatbelt mereka masing-masing kemudian menjalankan mobilnya. Sepanjang jalan mereka hanya bernyanyi tak jelas, berjoget, apapun yang membuat mereka senang pasti akan mereka lakukan selagi itu tidak merugikan oranglain.
Selang beberapa menit, akhirnya mereka sampai di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta. Hal pertama yang mereka lakukan saat masuk kedalam Mall adalah.... makan. Ya! Makan menurut mereka adalah asupan energi untuk memulai kebahagian, Terdengar menjengkelkan memang, tapi memang seperti itulah kenyataannya.
Setelah mereka menghabiskan beberapa makanan dengan porsi yang tak wajar mereka langsung melanjutkannya dengan berbelanja tas branded, baju, kacamata, sepatu dan masih banyak lagi. Selama uang masih tersisa di dompet Hani, Hani tak akan pernah menghentikan kesenangannya itu. Meski setiap pergi Hani harus mentraktir Arini, namun Hani tak pernah mempermasalahkannya karena Hani telah menganggap Arini seperti saudara kandungnya sendiri.
"Han, udah ah gue capek, pulang yuk!" Ajak Arini
"Iya gue juga capek. Yaudah yuk!" Sahut Hani sambil menenteng beberapa barang belanjaannya.
"Tapi tunggu bentar ya gue mau beliin makanan dulu buat Caroline."
Caroline adalah adik Arini, setiap bermain Arini memang selalu rutin membelikan makanan untuk Caroline, ya... kurang lebih sebagai sogokan agar ia tak merengek saat Arini sampai ke rumah.
Author notes :
Hallo guys!!
Makasih udah mau baca❤.Eh btw nii ya, sebelum authornya nulis ini, dia tulis cerita ini dulu nih
https://my.w.tt/nDfY8Sikx8
Nah itu linknya.Gabisa dipencet? Ini takdir Gess, kalian memang di takdirkan untuk mengunjungi profil accuu, follow, vote and share wkwk.
Ditunggu comment gumusshhhhnyaaaa😘
KAMU SEDANG MEMBACA
LETS BE MY GIRLFRIEND [ON-GOING]
Teen FictionJANGAN LUPA BUAT REKOMENDASIIN CERITA INI❤ Cover by: moodcewekk "Tamu adalah raja." "Gue gak pernah anggap lo tamu di rumah ini." "Terus apa? Pacar? Suami?" Goda Arkan. "Ish. Kenapa sih gue harus ketemu sama orang se nyebelin lo?" "Kenapa sih gue ha...