BUDAYAKAN VOMMENT!
1
2
3TERIMAKASIH❤
"Sumpah, ngelunjak banget tuh anak. Lihat aja nanti kalo ketemu, gue tonjok sampe bonyok. Pasti itu!" Murka Arini dengan kesal."Rin, tolongin gue," protes Hani sambil merengek.
"Yaampun sorry sorry Han, gue kesel banget habisnya sama tuh anak songong."
Arini kemudian menuntun Hani berdiri dengan hati hati, tangan Hani terlihat masih berlumur darah, membuat Arini berinisiatif membawa Hani ke ruang UKS.
"Gak mau Rin, gue gak mau ke UKS," Protes Hani dengan lantang
"Eh, lo mau tangan lo infeksi, busuk, terus buntung diamputasi??? Mau lo ha?" Cetus Arini kesal
"Tapi kan Rin--,"
"Nurut sama gue," paksa Arini, kemudian ia menyeret paksa Hani untuk ia bawa ke ruang UKS
"Tapi motor gue?"
"Biar nanti anak songong itu yang urus."
"Rin--,"
"NURUT SAMA GUE!" Sergah Arini membuat nyali Hani menciut.
***
Mereka berdua kini telah sampai di depan ruang UKS, Arini masih bersikeras membujuk Hani agar mau masuk kedalam ruangan itu, namun Hani masih saja merengek, memohon agar Arini tak memaksanya untuk masuk.
"Gak mau Rin, gak mau!!" Hani mencoba melepaskan tangan Arini yang terus menariknya.
"Hani, lo bisa infeksi kalo gak segera diobatin," cerca Arini dengan tenang.
"Udah, duduk disitu, biar gue ambil peralatannya," ucap seorang laki laki dengan santai.
Hani dan Arini mendadak menghentikan perdebatannya kemudian saling menatap bingung. Laki laki itu telah melewati keduanya dengan langkah yang sangat tenang.
"Coooolllll!" Ucap Hani dan Arini berbarengan
Kemudian mereka rusuh tak jelas, saling berebut untuk mendekati laki-laki bertubuh kekar itu
"Rin, OMG kak Fathan Rin," ucap Hani tanpa mengalihkan sedikitpun pandangannya.
"Han, gak salah liat kan gue?"
"Gak Rin. Itu beneran calon imam gue."
Takkk
Arini menjitak kepala Hani dengan cukup kencang.
"Awhh, lo kok jitak gue?" Tanya Hani.
"Biar kepala lo gak cuma dipake buat ngayal doang."
Fathan adalah ketua osis di SMA GARDA, popularitas yang sangat tinggi didapatkan Fathan di sekolah ini. Bagaimana tidak? Ia merupakan ketua osis sekaligus captain basket. Wajahnya yang tampan dan tubuhnya yang kekar seringkali membuat para wanita di SMA ini menjerit setiap kali Fathan lewat didepan mereka termasuk Hani dan Arini.
Namun, Fathan memiliki kekurangan yang sangat disayangkan oleh para wanita disekolah, Fathan memiliki wajah yang datar dan kaku, selama Hani bersekolah disini, senyum yang Fathan tunjukan rasanya bisa dihitung dengan jari. Berbicara pun Fathan sangat jarang. Itulah yang membuat Hani dan Arini terkejut saat Fathan berbicara kepada mereka.
"Bagian mana yang luka?" Ucap Fathan kemudian mendekatkan tubuhnya pada Hani
"Dddii... sebelah sini," ucap Hani gugup
Fathan mengobati luka Hani dengan telaten. Ia membersihkannya, mengobatinya dan menutup lukanya dengan cukup rapi. Sedangkan sedari tadi Arini dan Hani tak bergeming, matanya fokus memandang lelaki tampan di hadapannya, mata keduanya nyaris tak berkedip.
"Sudah selesai, gue cabut dulu."
Fathan kemudian pergi dari hadapannya. Sedangkan keduanya masih menatap kepergian pria tampan itu sampai lupa mengucapkan terimakasih."Mimpi apa gue semalem," ucap Hani masih dalam kondisi melamun
"GILA GILA GILA," sahut Arini
Beberapa menit kemudian mereka tersadar dari lamunan super janggal yang mereka ciptakan kemudian mereka saling bertatap.
"Mampus!" Ucap mereka berbarengan
Mereka kemudian berlari menuju kelas dengan tempo berlari paling cepat yang mereka miliki. Mereka baru menyadari kalau waktu telah menunjukan pukul 08:00 pagi. Mereka terlalu fokus memandang wajah Fathan membuat mereka tak sadar, bahwa mereka berada di ruang UKS cukup lama.
Hani dan Arini telah sampai di depan kelasnya. Di dalam, terlihat Bu Tania tengah fokus menerangkan materinya kepada murid dikelas
"Mampus, Bu Tania," ucap Hani cemas
"Han, gimana? Gue gak berani masuk," cetus Arini pelan.
"Lo dulu yang masuk, baru gue," pinta Hani sambil mengumpat dibelakang pintu
"Enak aja, lo lah. Kan lo yang jatoh, kalo lo gak jatoh pasti gue gak akan telat kayak sekarang," protes Arini tak terima.
"Jadi lo itungan? Tau gitu lo gak usah bantu gue aja tadi."
"Tau gini, ogah amat gue bantu lo."
"Ihhhhh lo tuh ya!!" Geram Hani kemudian mendorong tubuh Arini membuat pintu kelas terbuka dan seisi kelas menatap keduanya heran , termasuk bu Tania. Hani dan Arini hanya mampu memasang wajah malunya sebelum kemudian mereka berdiri dengan tenang, mengontrol rasa malu dari masing-masing mereka.
"Masuk kalian!" Murka bu Tania.
Hani dan Arini kemudian masuk dengan wajah tertunduk malu, ditambah dengan teman temannya yang tak berhenti mentertawakan keduanya.
"Angkat kaki kanan kalian!" Tegas bu Tania
"Hah?" Ucap Hani dan Arini bebarengan
"Simpan kedua tangan kalian di telinga!"
"Hah?"
"Lakukan itu, sampai pelajaran saya selesai"
"Hah??" Ucap mereka dengan nada yang semakin tinggi.
Hani dan Arini hanya mampu menurut pasrah, mereka melakukannya benar benar harus sampai pelajaran bu Tania selesai, ini adalah hari terburuk sekaligus terbaik yang pernah ada dalam hidup keduanya.
Author Note:
Awww!
Ketemu lagi, makasih udah baca sampai siniJangan lupa dilanjut bacanya!
Baca setengah setengah itu gak baik
Vomment-nya jangan lupa❤
KAMU SEDANG MEMBACA
LETS BE MY GIRLFRIEND [ON-GOING]
Novela JuvenilJANGAN LUPA BUAT REKOMENDASIIN CERITA INI❤ Cover by: moodcewekk "Tamu adalah raja." "Gue gak pernah anggap lo tamu di rumah ini." "Terus apa? Pacar? Suami?" Goda Arkan. "Ish. Kenapa sih gue harus ketemu sama orang se nyebelin lo?" "Kenapa sih gue ha...