BUDAYAKAN VOMMENT!
1
2
3TERIMAKASIH❤
Arkan tertegun sekaligus terkejut mendengarnya sambil terus memandangi wajah Hani yang mulai berkaca-kaca Arkan terus menyimak ceritanya bersama Langit itu.
"Hubungannya sama di Mal apa?"
"Gue liat Langit jadi barista di kedai kopi di Mal itu."
"Serius?"
"Dari SMP memang Langit bekerja sebagai barista di kedai kopi. Tapi gue gak pernah tau kalau sekarang dia bekerja di Mal itu."
"Kenapa harus bekerja? Emangnya orangtuanya miskin? Kalo iya, kok nyokap lo ninggalin bokap lo yang bahkan bisa ngasih nyokap lo kepuasan lebih?"
"Bokapnya lebih kaya dari bokap gue, tapi Langit lebih suka bertahan hidup dengan uangnya sendiri."
"Ah, mustahil ada orang kayak gitu!"
"Itulah kenapa, gue selalu kagum sama Langit."
"Lo gak ketemu dia udah berapa lama?"
"Sejak lulus SMP."
"Udahlah, lo harus Move on Han," ujar Arkan
"Move on itu cuma teori, gak ada orang yang akan bener-bener lupa sama masa lalu."
Arkan tak menyangka, gadis yang beberapa hari ini ia kenal sebagai gadis petakilan itu ternyata memiliki cerita hidup yang serumit itu. Arkan baru menyadarinya.
"Lo bisa lupa kalo lo mau alihin fikiran lo," ucap Arkan lagi.
"Dengan cara?"
"Dengan cara lo jatuh cinta lagi."
"Cinta gue cuma ada di Langit, Ar."
"Tapi sekarang cinta gue ada di dalam diri lo Han, dan lo harus kasih ruang untuk itu."
Hani menoleh kearah Arkan untuk memastikan bahwa Arkan benar-benar mengatakannya.
"Apaan sih lo?"
"Gue serius Han, gue jatuh cinta sama lo."
"Sejak kapan?"
"Sejak lo kasih kartu pelajar gue."
"Haha, lawak lo!"
"Cinta bisa dateng kapan aja Han, dan gue rasain itu. Lo gadis yang gue cintai sekarang, Han."
Hani terlihat tidak menunjukan ekspresi apapun, ia terlihat biasa saja, dan tak mencerna baik-baik ucapan Arkan.
"Langit gak pernah pergi dari hati gue, Ar. Hati gue seutuhnya Langit yang tempatin. Sejak saat itu gue gak terima siapapun lagi bahkan gak sedikit laki-laki yang terang-terangan nyatain cinta ke gue, gue tolak secara sepihak. Maaf Ar, gue--"
"Cukup Han. Itu pernyataan bukan pertanyaan, lo gak perlu jawab dan gue gak mau denger itu. Sesuatu yang patah butuh waktu untuk sembuh, dan sesuatu yang sembuh butuh waktu untuk patah juga. Untuk itu, gue akan berusaha sembuhin hati lo yang patah, dan patahin hati lo yang hanya untuk Langit."
"Ar--"
"Gue balik dulu ya, nanti besok gue kesini lagi."
Arkan kemudian pergi meninggalkan Hani sendiri. Hani menatap kepergian Arkan dengan hati yang tek percaya bahwa Arkan bisa mencintainya dengan waktu secepat itu.
Apa Arkan bisa menjadi Langit, tuhan? Lirihnya dalam hati
****
KAMU SEDANG MEMBACA
LETS BE MY GIRLFRIEND [ON-GOING]
Teen FictionJANGAN LUPA BUAT REKOMENDASIIN CERITA INI❤ Cover by: moodcewekk "Tamu adalah raja." "Gue gak pernah anggap lo tamu di rumah ini." "Terus apa? Pacar? Suami?" Goda Arkan. "Ish. Kenapa sih gue harus ketemu sama orang se nyebelin lo?" "Kenapa sih gue ha...