BUDAYAKAN VOMMENT!
1
2
3TERIMAKASIH❤
"Gue mau makan kalo lo suapin gue," ucap Arkan usil.
"Ilangin tangan lo dulu, baru gue akan suapin lo!" Sergah Hani.
Arkan menggaruk tengguknya yang tak gatal. Sebenarnya Mal adalah tempat yang paling mengerikan bagi seorang Arkan. Tapi Arkan ingin sekali mengajak Hani pergi walaupun sebenarnya yang Arkan harapkan bukan Mal menyedihkan ini.
"Setelah ini apa? Lo akan kemana?" Tanya Arkan.
"Belanja," ucap Hani penuh antusias.
"Harus sekarang, ya?"
"Iya, sekarang."
"Malem malem begini?"
"Gue gak pernah ngerasa langit berubah di dalam Mal."
"Itu alasan lo suka Mal?"
"Duit gue banyak, gak ada masalah kalo gue suka ke Mal, kan?" Cerca Hani percaya diri.
"Tapi lebih banyak duit gue Han."
"Terserah."
Hani terlihat bersemangat sekali di dalam Mal ini. Ia berlari kecil sambil menenteng barang yang siap ia beli, sesekali Hani menyuruh Arkan membawa sebagiannya, karena saking terlalu banyaknya ia belanja.
"Han, kenapa gak pakai troli aja?" Tanya Arkan yang sudah mulai jengah
"Kan lo trolinya," jawab Hani sambil terus menarik barang yang ia mau
Baju, sepatu, tas, kacamata dan barang barang lainnya telah selesai Hani bayar. Tadinya Arkan menawarkan dirinya untuk membayar semua barang yang Hani beli, namun Hani menolaknya. Ia justru berkata, "Untuk apa duit gue banyak, tapi belanja segini aja minta dibayarin?" Damn! Arkan hanya mengangguk meng-iya-kan.
"Han, gue capek nih bawa barang belanjaan lo, ngopi dulu ya, sebentar aja," mohon Arkan.
"Oke," timpal Hani.
Arkan berjalan di belakang Hani dengan masih menenteng barang belanjaan Hani. Namun tiba-tiba langkah Hani terhenti, membuat Arkan juga ikut menghentikan langkahnya.
"Ada apa?" Tanya Arkan sambil memandang wajah Hani yang terlihat muram.
"Arkan, gue mau pulang," lirih Hani.
Arkan sempat bingung dengan Hani, wajahnya yang ceria tiba-tiba pudar, memucat dan terlihat ketakutan.
"Tapi kenapa, Han?"
Belum saja Arkan mendapat jawaban namun Hani telah pergi mendahuluinya dengan wajah yang terlihat... menangis! Ya, Hani menangis membuat Arkan gelisah dan kebingungan.
Hani langsung masuk kedalam mobil dan memasang seatbelt nya. Hani masih menangis bahkan lebih parah dibanding yang Arkan lihat tadi didalam Mal. Arkan masuk dengan terus menatap Hani yang menangis tersedu.
"Han, lo mau cerita?"
Tidak ada jawaban dari Hani. Ia masih menangis dengan wajah yang ia tenggelamkan.
"Yaudah deh, nanti kalo udah baikan, cerita sama gue biar gue gak kebingungan kayak sekarang, ya?"
***
Pagi ini, Hani tidak bersekolah karena ia malu jika pergi ke sekolah dengan keadaan mata yang berantakan. Ia memilih diam di dalam kamar sampai tak mempedulikan panggilan Fajar dan Toni yang menyuruhnya keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
LETS BE MY GIRLFRIEND [ON-GOING]
JugendliteraturJANGAN LUPA BUAT REKOMENDASIIN CERITA INI❤ Cover by: moodcewekk "Tamu adalah raja." "Gue gak pernah anggap lo tamu di rumah ini." "Terus apa? Pacar? Suami?" Goda Arkan. "Ish. Kenapa sih gue harus ketemu sama orang se nyebelin lo?" "Kenapa sih gue ha...