PART 2 -Celaka!-

25 4 0
                                    

BUDAYAKAN VOMMENT!
1
2
3

TERIMAKASIH❤

"Oh, oke gue tunggu di basement ya," ucap Hani.

"Jauh banget di basement, lo tinggalin gue aja sekalian!"

"Mau emang gue tinggalin, ha?"

"Nggak juga sih."

"Yaudah lah, gue duluan. Lo cepetan gak usah lama."

"Iya, bawel banget anjir."

Hani langsung beranjak pergi ke basement sedangkan Arini pergi membeli 2 potong ayam McD dan 1 gelas Xi BoBa. Setelah selesai, Arini bergegas pergi menyusul Hani di basment, namun Hani tak terlihat ada di sekitaran basement. Suasana pun mencekam, ditambah dengan basement yang sepi dan hari yang mulai gelap. Arini mencoba memfokuskan pandangannya untuk mencari Hani, Arini mulai merasakan bulu kuduknya terangkat, saat Arini melihat ke belakang, tiba tiba....

"Duarrrrrrrrrrrrrrrr!!"

"Huaaaaaaaaaaa."

Seketika Arini terpelonjak kaget dan ia lari masuk kedalam mobil Hani. Tapi.... tunggu, mobil tidak dikunci, berarti...

Saat ia melihat ke belakang ternyata Hani sedang terbahak-bahak mentertawakan dirinya. Ya, Hani pelakunya, yang membuat Arini merinding sekaligus ketakutan.

Arini menatap tajam kearah Hani, namun Hani terus saja tertawa. Hani mendekat kearah Arini dengan kondisi yang masih saja tertawa.

"Nice Han. Ini terakhir kali gue mau anter lo ke Mall," tegas Arini, lalu masuk kedalam mobil.

Hani masih tertawa, ia sama sekali tidak terkejut dengan ucapan Arini, karena ia yakin, Arini tidak akan pernah berani menolak ajakannya. Sepanjang perjalanan, Arini mendiamkan Hani karena ia masih kesal dengan kejadian di basement tadi.

"Nanti besok gue jemput lo ya?" Ucap Hani berusaha memmecah keheningan antara keduanya.

"Hm."

"Tapi pake motor, soalnya mobil gue besok mau di service. Gak apa apa kan?"

"Hm."

Sepanjang jalan, Arini hanya berdehem seperti itu, Arini masih malas dan kesal pada Hani.

"Sudah sampai deh," ucap Hani.

Arini membuka seatbelt yang terpasang di tubuhnya kemudian turun.

"Rin, maafin gue ya ahahhahah."

Arini hanya mendesis pelan Hani bersikap seolah tidak ada dosa padanya, namun tenang saja, Arini tidak marah sungguhan, dia hanya malas saja dan kelelahan akibat seharian bermain di Mall bersama Hani.

Sesampainya dirumah, Hani menelusup masuk dengan memelankan langkahnya, ia khawatir Daddy-nya mengetahuinya, dan sialnya, Daddy-nya tengah menonton TV diruangan depan membuat Hani lebih memelankan lagi langkahnya, namun tiba tiba...

"Hani, come here !" Pinta Toni Daddy-nya.

"Yes Dad, im coming," ucap Hani sambil menenggelamakan pandangannya.

"Darimana jam segini baru pulang?" Selidik Toni.

"Im gonna Mall with Arini Dad,"

"Kenapa gak bilang Daddy?"

"Hani lupa Dad, sorry," lirih Hani pelan.

"Han, kamu sudah dewasa, kamu perempuan, bukan hal yang baik seorang anak perempuan dewasa keluyuran sampai larut malam seperti ini, Daddy khawatir you know that?" Tegas Toni

LETS BE MY GIRLFRIEND [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang