PART 4 -Tengil-

12 4 0
                                    

BUDAYAKAN VOMMENT!
1
2
3

TERIMAKASIH❤

Bel pulang menggema di SMA GARDA. Seluruh siswa berhamburan keluar sedangkan Arini dan Hani masih didalam kelas menunggu seseorang datang menemui keduanya.

"Gimanapun, gara-gara dia kita sengsara hari ini!" Umpat Arini.

"Gimanapun, gara-gara dia gue bisa deket sama malaikat gue," sahut Hani dengan kondisi masih melamun.

Takkk

Sekali lagi Arini menjitak kepala Hani cukup keras, namun Hani masih belum bergeming.

"Gue rela deh jatoh tiap hari asalkan yang ngobatinnya Fathan. Oh god..."

Takkk

Lagi lagi Arini menjitak Hani tak berdosa

"Lo tuh kok seneng banget sih jitak kepala gue? Kalo gue bego gara gara lu gimana?"

"Kan emang lu udah bego."

"Kata siapa gue bego? Apa buktinya?"

"Nilai bahasa indonesia?"

"70 dong," ucao Hani bangga.

"Cih bangga?"

"Bangga! 70 nilai yang gede."

"Matematika?"

"40 sih tapi gue lebih unggul dibanding si Siti. Dia 39."

"1 angka aja bangga. Berarti lo sama begonya sama si Siti."

"Enak aja!"

Arini memilih untuk tidak menanggapinya, ia memilih untuk kembali menunggu seseorang dan tak pedulikan Hani yang masih senyum-senyum tak jelas membayangkan Fathan pastinya.

Tiba-tiba pintu kelas terbuka, menampilkan laki- laki bertubuh kekar dan berwajah ya.... lumayan tampan lah, yang pasti bukan kriteria Hani dan Arini. Arini beranjak dari tempat duduknya kemudian menghampiri laki-laki itu.

"Ada nyali lo ya dateng kesini?" Tegas Arini sambil berjalan mendekati pria itu.

"Iyalah, orang kartu pelajar gue ada di lo," ucap laki-laki itu dengan santai.

Bener juga ni bocah gumam Arini dalam hati.

"Lo minta gue kasih bonyok sebelah mana?"

"Dimana aja terserah lo." Ucap laki-laki itu dengan santai.

"Tengil lo ya," cetus Arini kesal.

"Yang pasti gue gak akan bonyok karena tangan cewek."

Arini semakin geram mendengarnya, membuat Arini mendekatkan lagi tubuhnya pada laki laki tengil itu dan...

Bugh

Tidak, laki-laki itu berhasil menepis tangan Arini dan menyimpannya dibelakang punggung Arini. Hani menatap keduanya tak percaya

"Eh lepasin gak?" Protes Arini sambil berusaha melepaskan cengkraman laki-laki itu.

"Gue males lawan cewek kayak lo sebenernya, tapi ya gimana lo yang duluan."

"Eh lo tengil banget sih jadi orang?"

"Gue gak akan tengil kalo gak di tengilin duluan."

"Iiiiiiihhhhhhh," ucap Arini geram.

"Udah deh, kalian ini apasih? Kayak anak kecil tau gak? Udahlah Rin, kembaliin aja kartu pelajarnya," ucap Hani

"Lo ini gimana sih Han, jelas jelas dia yang udah bikin kita sengsara hari ini."

LETS BE MY GIRLFRIEND [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang