"Gue gak suka."
"Eh, lo kok jam segini baru pulang sih, Ar?"
"Ciye, udah mulai kangen tuh tandanya."
"Ih ge'er! Gue capek tau tungguin lo. Hampir setengah jam!"
"Lagian sih, pake sok-sok an jalan sama cowok lain selain gue segala. Kan jadinya panik sendiri tuh."
"Gue gak panik!" Ucap Hani tak terima.
"Terus apa?"
"Gue cuma--"
"Cuma mau belajar suka sama gue? Gitu ya?"
"Arkan!!!!"
"Iya kan lo udah mulai suka sama gue?"
"Gak!"
"Cinta kan lo sama gue? Ciye..."
"Enggak!"
"Kalo lo gak suka gue, lo gak akan sepanik ini, loh."
Apa benar? Lirih Hani dalam hati
"Udah, gak usah malu-malu monyet gitu. Gak usah difikirin. Kapan-kapan aja kita omongin soal cintanya."
"Cih, najis."
"Tumben, gak ajak predator uang?"
"Karena gue tau lo risih kalo ada dia."
"Ciye, perhatian."
"Ish," Hani berdecak kesal.
"Bisa-bisa lo jatuh miskin Han kalau setiap hari Arini porotin uang lo terus."
"Gak akan. Kan gue kaya ba-nget!"
"Biasa aja bangetnya, karena masih bangetan gue."
"Narsis!"
"Kok lo mau aja sih punya temen se-matre Arini?"
"Dia enggak matre, tapi dia butuh uang itu untuk hidupnya."
"Dia miskin?"
"Ya...pokoknya Arini cuma tinggal berdua aja sama adiknya, namanya Caroline. Lo bayangin deh hidup tanpa kedua orangtua dan harus ngurusin adiknya yang masih kecil!"
"Ngebayanginnya aja gue gak sudi."
"Nah, makannya."
"Biaya sekolah darimana?"
"Dulu gue bujuk bokap gue supaya mau biayain sekolah Arini. Ya, walaupun bokap sempet nolak, tapi gue gak nyerah buat bujuk bokap supaya mau biayain sekolah Arini dengan cara gue tunjukin piala-piala dan piagam-piagam Arini selama SMP."
"Dia pinter?"
"Banget!"
"Halah, pasti pinteran gue."
"Gak mau kalah banget sih lo?"
"Kenapa harus kalah kalau masih bisa unggul?"
"Udah ah. Gue mau balik. Bisa-bisa gue stres lama-lama disini."
Hani melangkahkan kakinya menuju mobil,
"Han," ucap Arkan membuat Hani menghentikan langkahnya.
"Ada yang mau lo omongin gak sebelum pergi? I love you, i like you atau apa gitu?"
"Ada," ucap Hani membuat Arkan menatapnya antusias.
"Apa Han?"
"Salamin ke Tante Sefira sama Om Fathur."
Arkan berdecak kesal setelah mendengar apa yang dikatakan Hani. Sedangkan didalam mobil sana, Hani tengah tertawa penuh kemenangan. Dari kejauhan Arkan sedikit melihat Hani tertawa membuat Arkan melekukkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LETS BE MY GIRLFRIEND [ON-GOING]
JugendliteraturJANGAN LUPA BUAT REKOMENDASIIN CERITA INI❤ Cover by: moodcewekk "Tamu adalah raja." "Gue gak pernah anggap lo tamu di rumah ini." "Terus apa? Pacar? Suami?" Goda Arkan. "Ish. Kenapa sih gue harus ketemu sama orang se nyebelin lo?" "Kenapa sih gue ha...