PART 12 -Makan Malam?-

17 2 0
                                    

BUDAYAKAN VOMMENT!
1
2
3

TERIMAKASIH❤

Hani dan Fathan kini telah sampai di sebuah Restoran mewah, Hani tak pernah menyangka sebelumnya bahwa Fathan mampu membawanya ke tempat mahal ini.

"Than, serius disini pestanya?"

"Iya."

"Pestanya ada di dalam?"

"Bukan pesta."

"Hah? Terus apa?"

"Acara makan malam."

Hani kebingungan dengan apa yang dilakukan Fathan. Fathan terlihat mondar-mandir seperti mencari seseorang. Hani melihat Fathan menghentikan pandangannya pada meja no 9.

"Fathan, gimana kabarmu Nak?" Ucap wanita paruh baya itu dengan lembut.

Hani semakin kebingungan setelah ia melihat Fathan yang tak merespon apa-apa saat wanita itu bertanya. Fathan justru menunjukan wajah yang tanpa ekspresi pada wanita itu.

"Fathan! Duduk," titah laki-laki disebelahnya.

"Siapa wanita ini Nak? Cantik sekali ya...." Wanita itu kini membelai rambut Hani membuat Hani tersipu malu.

"Hai Tante, saya--"

"Pacar Fathan," potong Fathan.

Belum saja Hani menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba Fathan memotong ucapannya membuat Hani membelalakan matanya.

"Wah, pintar ya kamu ini nyari cewek."

Hani masih terlihat kebingungan. Melihat itu, akhirnya Fathan memberi pesan lewat Whatsapp agar Hani meng-iya kan saja apa yang dikatakannya.

"Siapa namamu Nak?" Tanya laki-laki itu pada Hani.

"Hani Om," ucap Hani canggung.

"Ooh... sudah berapa lama pacaran dengan Fathan?"

"Pa, ada apa ajak Fathan kesini?" Potong Fathan untuk kedua kali.

"Than, Papa rasa ini saatnya untuk kamu pulang kerumah. Kamu sudah terlalu lama tidak pulang Than. Dan--"

"Kalau Papa ajak Fathan kesini hanya untuk berbicara tentang itu, Fathan pergi. Permisi."

Fathan kemudian beranjak dari tempat duduknya dan menarik Hani agar ikut dengannya. Tentu saja Hani semakin kebingungan dengan apa yang dilakukan Fathan saat ini.

Mereka masuk kedalam mobil. Hani memandangi wajah Fathan yang terlihat kesal dan murung.

"Than, tadi itu orangtua lo?" Tanya Hani angkat bicara.

"Menurut lo?"

"Menurut gue, om tadi ayah lo. Tapi buat Tante-tante itu...."

"Mama tiri."

Hani memundurkan wajahnya sambil berkata, "Mm... maaf Than," lirih Hani pelan, nyaris tak terdengar.

"Lo akan ngelakuin apa kalau jadi gue?" Tanya Fathan singkat.

"Hah? Lo nanya ke gue?"

Fathan tak bersuara, akhirnya Hani melanjutkan kalimatnya.

"Em, gue gak perlu berandai-andai untuk jadi lo. Karena gue udah jadi lo."

Arkan tiba-tiba menatap Hani heran.

"Maksud lo?"

"Iya. Gue tau gimana rasanya jadi lo. Bagi gue, orangtua adalah satu seumur hidup dan gak akan pernah ada satu orangpun yang bisa gantiin kedudukannya."

LETS BE MY GIRLFRIEND [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang