•01: Bertemu

340 28 13
                                    

Seorang gadis tengah memandangi langit-langit kamarnya dengan tubuh terlentang.

Sesekali melirik jam dinding yang dapat ia pantau dengan posisinya saat ini menunjukkan pukul 16.33.

Gadis itu menggoyangkan salah satu kakinya seolah sedang mengikuti denting nada detik jarum jam itu.

tak-tik-tak-tik

Kring! Kring! Kring!
Bunyi beberapa alarm bergema di ruangan itu saat jam menunjukan pukul 16.35.

"GO!" seru gadis itu bersegera beranjak dari tempat tidurnya.

Mengambil buku catatan kecil berwarna gold, lalu cabut pergi. Tak lupa ia untuk mematikan 3 jam yang sempat berdering tadi.

"Saatnya Dini sang putri penyebar hoax beraksi." gadis itu bermonolog dengan niat yang sungguh-sungguh.

"Sekarang Dini butuh informasi!"

•••

Mata Dini mengecil, melihat seksama suasana jauh di depan sana.

"Wah.. Gesit juga," decak Dini tertuju pada beberapa reporter yang sudah menunggu di depan agensi entertainment.

"Pemirsa, kalian bisa melihat keadaan di depan kantor entertainment sekarang yang menunggu berita teraktual seputar seorang selebriti pria yang bernama Raffi Ahmad tentang masalah yang sedang mem-booming sejagat raya ini," ucap seorang reporter yang sedang berbicara di depan kamera.

Dini meliriknya sinis, meremehkan, "Biasa aja kali," umpatnya kecil.

Dini memasuki pintu utama kantor itu, namun beberapa Security mencegah Dini untuk masuk.

"Maaf De. Adek tidak bisa masuk sembarangan.." ucap seorang security.

"Saya juga tau itu.." Dini menunjukkan id card pink miliknya.

Setelah melihat benda itu, mereka mempersilahkan Dini untuk masuk. Dini berjalan masuk dengan wajah yang terkekeh-kekeh pelan.


Flashback on

"Ini beneran de? Ini bahaya lho kalau sampai mereka tahu ini palsu."

"Tau kok mas, tenang aja .."

"Ok," Masnya memberikan id card pink palsu bertuliskan karyawan Entertainment dengan atas nama 'Kesya Ganjar'.

Flashback off


'gampang banget sih masuk kantor terkenal ini,' batin Dini sombong.

Dini tak berhenti memuji dirinya sendiri dengan berlebihan atas keberhasilan dirinya yang cerdas bisa masuk ke dalam kantor perusahaan entertainment ini sementara yang lain, harus menunggu berjam-jam agar di izinkan.

Dini menghentikan langkahnya saat melihat keberadaan artis terkenal yang bernama Raffi Ahmad itu baru saja keluar dari sebuah ruangan bersama managernya.

Nampak kecemasan yang terlihat dari wajah artis itu. "Wah kesempatan nih..." ide cemerlang Dini melewati pikirannya.

Dini dengan hati-hati mengambil foto ekspresi cemas dari artis itu.

Cekrek cekrek.


Senyum kembang di tampilkan dari wajah Dini. "Udah deh.." serunya.

GENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang