•23: Angga

45 2 0
                                    

ATM adalah sebuah alat elektronik yang melayani nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller" manusia.

Seorang pria kini berada di dalam ruangan kecil itu, mengambil beberapa uang tunai untuk membayar SPP sekolah tahun baru karena liburan hampir selesai, ia akan naik ke kelas XII (jenjang terakhir). Sekalian untuk mengecek sisa uang di tabungan itu.

Informasi saldo:

Saldo: Rp 10.720.431

Setelah selesai. Gendra menyelesaikan aktivitasnya itu, lalu pulang ke rumah menggunakan motor kesayangannya.

Di perjalanan. Gendra terus saja memikirkan saldo rekening miliknya yang kian menipis.

"Gue harus gimana lagi?" ucapnya menatap kosong jalanan.

Gendra tidak kerja lagi, ibunya juga tidak bekerja. Tinggal sisa saldo itu harapan Gendra menghidupi ia dan ibunya. Namun sampai kapan? Uang itu akan habis, pikir Gendra keras.

'kayanya gue harus kerja lagi,' batin Gendra yakinkan dirinya.

Hari-hari kemudian Gendra menurut untuk tak bisa menolak pekerjaan paruh waktu sebagai detektif konsultan lagi, ia benar-benar butuh uang untuk biaya kuliah nanti. Ia membuat pemikiran bahwa kegagalan saat masalah yang kemarin itu adalah sebuah pelajaran. Ia akan berusaha dengan baik walaupun nanti akan jatuh lagi.

•••

Hari ini adalah hari mulainya masuk sekolah saat kelas 10 dan 11 naik kelas dan kelas 12 sudah lulus. Berbagai aktivitas yang dihabiskan oleh para siswa yang merasakan libur itu.

Mulai dari pergi liburan contohnya Fina, Rafli dan kawan-kawan, berdiam diri di rumah dengan menjalankan hobi seperti si Dini, dan ada juga yang memilih kerja untuk perekonomian keluarga seperti si Gendra.

Senin ini, pembagian kelas akan langsung berbentuk kertas di tempelkan pada mading sekolah agar bisa di cek para murid. Suasana sekolah masih bebas tepatnya waktu untuk bersih-bersih, bahkan ada pemain basket yang sedang bermain di lapangannya, ada yang cuman duduk di kantin sekolah untuk nongkrong.

Karena sudah menebak hari ini bebas, Gendra dan Rafli pergi ke sekolah bersama-sama nanti pada pukul 09.00. kini sampainya kedua sejoli itu, mereka bertanya-tanya kepada siapapun yang mereka lewati untuk mengetahui bagaimana proses pembagian kelas.

"Pagiku cerahku.. mata hari bersinar. Ku gendong tas hitamku di pundak..." Rafli bernyanyi dengan riang gembira. Di ikuti Gendra dengan menggoyangkan kepalanya mengikuti iringan nada temannya itu.

"Boleh nanya nggak?" Rafli bertanya kepada seorang wanita yang berpapasan dengan mereka.

"Iya?" tanya balik wanita itu.

"Pembagian kelas udah di bagi belum nggak sih?"

"Oh.. udah."

"Yah.." keluh Rafli melihat kearah Gendra, "Gen. Terus gimana?"

"Lo sih udah gue bilangin."

Rafli melihat ke gadis yang ada di hadapannya lagi. "Gue kelas berapa yah?"

Gadis itu mengernyit pertanyaan Gendra, lalu bergedik bahu tidak tahu. "Tau nama lo aja kagak."

"Hehe.. oke makasih yah.." Rafli mengajak Gendra melangkah pergi.

"Btw. Pembagian kelas lewat kertas yang di tempel di mading." teriak gadis itu. Gendra dan Rafli reflek menoleh kebelakang.

GENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang