•22: Rumah Sakit

147 12 5
                                    

"Libur tlah tiba.. libur tlah tiba.." Rafli menyanyikan tema untuk saat ini, dengan tangan yang memegang tentengan tas pundak kemudian bergoyang-goyang gembira.


"Huuu! Akhirnya kelas 12... Dan dikit lagi bakal lulus! Goyang-goyang asoy! Tar get get! Tari get get! Tari get.. get get get get get.. bom bom bom tar get get! Bom bom bom..." Fina ikut memeriahkan sambil goyang-goyang...

Gendra juga ikut-ikutan goyang dengan tangan di atas lalu di putar-putar. Sedangkan Dini yang sebenarnya merasa keberatan dan terpaksa berjalan bersama 3 orang yang hebohnya berlebihan hanya diam dengan datarnya.

"Liburan sebulan kemana nih? Gak asik kalau di rumah aja.." pekik Fina heboh.

"Gimana kalau ke bukit? Ke pantai? Ke.. ke benteng? Pilih aja cu.. gua mah kemana pun ikut.." Rafli ikutan heboh.

Gendra terkekeh geli mendengar semangat dari keduanya. "Lo maunya kemana Gen?" tanya Rafli.

"Ke Bukit aja.."

"Oke! Boleh.." seru Fina.

"Setuju.."

"Lo gimana Din?" Fina beralih melihat kearah Dini.

Simpel. Dini hanya menggeleng, "gue gak suka liburan."

"Yah..." keluh Rafli.

"Oya, gue baru ingat si Dini gak suka liburan.. yaudah Dini.. semoga hari lo menyenangkan di rumah yah..."

Dini tersenyum simpul lalu mengangguk, Gendra memperhatikannya sembari berpikir keras.

Liburan pertama. Sesuai perjanjian Fina, Rafli dan Gendra bahkan teman sekelas lainnya kini memilih liburan ke bukit bersama.

Pagi ini seharusnya mereka sudah berkumpul di rumah Fina untuk start. Namun Gendra masih duduk di teras rumah melihat grup liburan yang kini sudah ribut saling mengabari.

Holiday;

Fina:
Duh! Kok lma si?
Buruan!

Jabir:
Sabarla pin..

Deni:
Gue otw sama si Sasa

Rafli:
Lagi isi bensin cu.. sabar

Jabir:
Ini gue di djln

Putri:
Gak ada yang jemput gue(emtc sad)

___

Gendra berdiri tegap dan cepat, setelah sebelumnya berpikir keras dengan pilihannya. Menaiki motornya siap untuk cabut.

"Bu.. Gendra pamit.."

"Iya.. hati-hati."

Pria itu memutuskan untuk tidak ikut liburan itu. Sekarang dia malah bertujuan ke halte dekat rumah Dini. Entah apa yang akan dilakukan Gendra.

Setelah sampai. Gendra mengambil handphonenya lalu segera menchat Dini.

 Gendra mengambil handphonenya lalu segera menchat Dini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang