Seperti janjinya tadi pagi, Raja akan menjemput Ratu dan mengajaknya ke pasar malam. Namun Raja terbangun dari tidur sorenya dan melihat jam yang melingkar di tangannya sudah menunjukkan pukul 19.30 wib.
"Woi... anjir....kenapa gak ada yang ingatin gue," ucap Raja panik
"Baru juga mau kencan, udah telat aja ini,"
"Salah lo sendiri, tidur kayak orang mati, susah dibangunin," sahut Bayu yang merapikan rambutnya.
"Jadi kalian udah pada siap? Cuma gue yang belum,"
"Yoi bro,"
Raja bergegas berlari ke kamar mandi, tidak butuh waktu lama, hanya dua menit, Raja sudah keluar dari sana.
"Anjir cepat banget, kagak mandi lo?" Tanya Ryan, mengendus-endus Raja.
"Iya gak sempat lagi, keburu nyonya besar marah,"
"Ryan!! Gue pinjam baju kemeja lo satu ya!"
"Gila....mau ketemuan aja, ni anak gak ada modal sedikit pun," timpal Bayu.
"Udah lo gak usah berisik, oh ya nanti kalian duluan aja, gue jemput Ratu dulu," ucap Raja setelah memakai farpum dan mengambil kunci motornya di atas nakas milik Ryan lalu beranjak keluar duluan.
Raja akhirnya tiba di depan gerbang rumah Ratu. Dan mengetuk pintu rumah Ratu berulang kali. Berharap si pemilik mendengar.
Seorang gadis akhirnya membukakan pintunya.
"Udah jam berapa? Huh,""Kok telat sih?"
"Kamu tau? Aku udah siap dari se-jam yang lalu,"
"Kalo kamu emang gak niat pergi, ya udah!"
Raja menutup bibir Ratu dengan jari telunjuknya.
"Udah diam! Kalo kamu masih ngomong juga, kamu bakalan lihat apa yang akan aku lakuin ke kamu!""Huh, Mau ngapain emang?" Ucap Ratu deg-degan.
Sekarang mata Raja dan Ratu saling menatap satu sama lain, dalam posisi yang lumayan dekat.
"Yakin, masih gak mau diam?"Raja mendekatkan wajahnya ke hadapan Ratu, sekarang mereka merasakan napas yang saling bersahut-sahutan. Ratu menutup matanya, dia tidak ingin melihat kejadian ini.
Namun yang di terima Ratu hanya sebuah tonjokan pelan di kepala.
"Aku yakin, pasti tadi kamu mikirnya. Aku bakalan cium kamu," ledek Raja geli yang melihat pipi Ratu bersemu merah dan ekspresi wajah Ratu yang gugup, sampai keringat dingin.
"Tenang, besok-besok aku bakalan kasih firts kiss buat kamu," bisik Raja, yang berhasil membuat Ratu mematung.
"Aish, kenapa ekspetasi gak sebagus realita sih??" Batin Ratu.
"Anjir buat deg-degan," batin Ratu.
Raja menjitak dahi Ratu pelan, "jadi gimana, jadi nggak ke pasar malamnya?"
Raja berhasil membuyarkan lamunan Ratu tentang ucapan yang ia bicarakan tadi.
"Ya udah ayok, aku tutup pintu dulu ya," ucap Ratu, menutup pintu rumahnya.
°°°
Selama di perjalanan, tidak ada kata yang dilontarkan dari antara mereka berdua.
"Udah sampai ya?" Tanya Ratu yang di balas anggukan dari Raja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja & Ratu [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA :)] Jika Suatu Saat Aku Menyerah Dengan Keadaan Ini. Jangan Berpikir Kalau Aku Berhenti Mencintaimu. Hanya Saja Kamu Tidak Mengizinkan Pengorbananku Menyentuh Cintamu Lagi. Selamat jatuh cinta, tertawa, emosi dan menangis. @s...