"Ja ....." panggil Dara
Raja menatap Dara dan menaikkan salah satu alisnya.
"Lo udah siap kan sama kemoterapi pertama lo?" tanya Dara
"Gua siap! Gua mau gua sembuh dar," ucap Raja
"Nah gitu! Lo harus yakin, kalau lo bakalan sembuh dan bisa seperti dulu lagi," ungkap Dara
"Makasih Dar, udah ada buat gue sampai hari kemoterapi pertama gue dilakukan," jawab Raja
"Selow ja, gue udah janji sama om Doni dan yang lainnya kalau gue bakalan jaga lo disini sampai keadaan lo pulih total," ucap Dara
"Karena gue, kuliah lo terbengkalai dar," ucap Raja
"Selow lah, anak sultan gue mah, nilai bisa gue beli..... canda beli," ucap Dara lalu tertawa
"Iya sultan iya," jawab Raja sembari tertawa
Seorang perawat masuk ke kamar rawat Raja bersama dengan Vivi seorang dokter Indonesia yang sedang magang menjadi koas di Singapura.
"Gimana? Udah siap untuk kemoterapi kamu ja?" tanya Vivi
"Dokter Guardi bentar lagi datang," lanjutnya
"Siap kok, aman-aman," jawab Raja dengan percaya diri .
"Doi lo percaya diri juga ya dar," bisik Vivi pelan
Dara menginjak kaki Vivi dengan sengaja membuat si empunya sedikit menjerit kesakitan.
"Lo kenapa Vi?" tanya Raja
"Habis di injak sama gajah," jawab Vivi
"Dara mah emang gajah," ejek Raja
"Selesai kemoterapi, gua yakin bahu lo udah gak disitu lagi tempatnya," gumam Dara
"Weis parah ni anak, gak juga berkurang preman-premannya," ejek Raja
"Di Singapura kita neng, jangan buat malu!!" ejek Raja lagi"Lo yang mulai, kutil dajal!" sindir Dara pada Raja
"Saudara Raja, sudah siap?" tanya seorang perawat yang asal negaranya sama dengan Raja.
Raja mengangguk, lalu seorang perawat mendorong kursi roda Raja secara perlahan ke arah ruangan kemoterapi Raja.
"Gue titip Raja ya! Lakuin yang terbaik buat dia," ujar Dara pada Vivi
"Aman, lo berdoa aja. Semoga kemoterapi pertama ini lancar, sampai seterusnya nanti," jawab Vivi
Dara menggangguk.
"Ja, lo harus pulih! Gue janji, kalau lo sembuh, gue bakalan bantu perbaiki hubungan lo sama Ratu, biar gue yang ngalah ja! Asal lo pulih," gumam Dara
Hanya ada rasa khawatir yang sekarang dirasain oleh Dara.
Jarum jam terus bergerak dengan begitu lancarnya. Namun belum ada tanda-tanda sedikit pun tentang Raja.
"Apa yang terjadi ja? Kenapa lo gak keluar-keluar dari dalam sana??" gumam Dara
"Ja, please! Keluar!! Dan beri kabar baik," gumam Dara lagi
Rasa cemas, gelisah, khawatir selalu melingkupi Dara saat ini. Ingin rasanya Dara masuk ke dalam ruangan itu, untuk melihat apa yang terjadi.
Beberapa menit kemudian, Raja keluar di susul oleh Vivi yang mendorong kursi rodanya.
"Gimana kemoterapinya, lancarkan??" tanya Dara
Vivi berdehem, "kemoter......"
Belum sempat Vivi melanjutkan kalimatnya, Raja langsung memotongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja & Ratu [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA :)] Jika Suatu Saat Aku Menyerah Dengan Keadaan Ini. Jangan Berpikir Kalau Aku Berhenti Mencintaimu. Hanya Saja Kamu Tidak Mengizinkan Pengorbananku Menyentuh Cintamu Lagi. Selamat jatuh cinta, tertawa, emosi dan menangis. @s...