Sebelum pesawat Raja mulai take off, Raja menghubungi Bayu terlebih dahulu dan meminta bantuan agar ia menjemput Raja di Bandara Kualanamu nantinya. Setelah itu ia memasukkan ponselnya kembali ke dalam sakunya.
Selama perjalanan menuju Bandara Internasional Kualanamu, Raja hanya menatap lurus ke arah luar jendelanya dan tidak lupa juga ia menguyah permen karet pemberian dari Dara sebelum ia berangkat.
Beberapa saat kemudian pramugari telah memberi aba-aba kepada seluruhnya untuk bersiap-siap karena pesawat mereka akan melakukan pendaratan.
Setelah itu, Raja mengambil kopernya dan beranjak pergi untuk menunggu Bayu di warung kecil yang berada tidak jauh dari bandara itu.
"Pak, rokoknya sebungkus. Sama teh sosronya satu ya," pinta Raja
"Tunggu sebentar ya dik," jawab penjual itu
Tanpa membalasnya, Raja langsung duduk ditempat yang sudah di sediakan tepat di depan warung tersebut.
"Ini dik, rokok sama teh sosronya," ucap penjual itu lalu melenggang pergi meninggalkan Raja.
Raja membuka bungkus rokoknya perlahan dan mengambil sebatang rokok dalam kotaknya lalu menghidupkannya menggunakan pemantik yang sudah tergantung di bagian depan warung tersebut. Baru hisapan pertama, perut Raja sudah terasa sedikit perih.
"Awwww....."ringis Raja pelan memegangi perutnya yang terasa sangat perih
"Kenapa dik?? Maag kamu kambuh?" Tanya seorang pelanggan yang menghampiri Raja
"Sebentar, kayaknya saya punya obat maag di tas saya," ucap perempuan itu
"Ini dek, dikunyah aja langsung. Karena kalau ini obatnya sebelum makan," lanjut perempuan itu ramah
"Makasih mbak," balas Raja menerima obatnya lalu menguyahnya cepat
"Udah gimana sekarang?" Tanya perempuan itu lagi
"Udah mendingan kok mbak, terimakasih banyak ya," jawab Raja formal.
"Sama-sama, saya duluan ya," balas perempuan itu lagi setelah itu pergi meninggalkan Raja yang masih duduk di warung.
"Sejak kapan gue punya riwayat maag," pikir Raja
Raja membuka teh sosronya lalu meminumnya perlahan dan saat itu juga ponsel Raja berdering memberikan ada sebuah panggilan yang masuk, Raja mengangkat panggilan dari Bayu tersebut.
"Lo dimana woi!!!!" Teriak Bayu dari ujung telepon
"Gak usah teriak!! Gue nggak budeg," jawab Raja
"Lo jalan keluar dari Bandara terus lo liat warung di depannya, gue di warung itu," jawab Raja
"Lo lambaikan tangan dong!!"
"Ah bawel amat si lo! Ya udah ni, gue lambaikan tangan" balas Raja yang sudah melihat Bayu dan begitu juga sebaliknya
Setelah itu Raja memutuskan panggilannya dan Bayu datang untuk menghampiri Raja yang berada di seberang.
"Woi!!!" Teriak Bayu yang sudah tiba di belakang Raja sambil memukul pelan bahu Raja
"Lo merokok lagi?" Tanya Bayu yang melihat ada sebatang rokok hidup di sela-sela jarinya
"Lo kenapa? Pasti lo ada apa-apa kan. Makanya lo merokok lagi," lanjut Bayu
"Lebai lo! Gue nggak kenapa-kenapa kok, cuma lidah gue keluh aja jadi gue ngerokok lagi," jawab Raja
Bayu mengambil rokok dari atas meja yang berada di depan mereka saat ini lalu membuangnya ke tong sampah.
"Kenapa lo buang, bahlul!"
"Itu rokok, belum habis!" Bentak Raja
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja & Ratu [END]
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA :)] Jika Suatu Saat Aku Menyerah Dengan Keadaan Ini. Jangan Berpikir Kalau Aku Berhenti Mencintaimu. Hanya Saja Kamu Tidak Mengizinkan Pengorbananku Menyentuh Cintamu Lagi. Selamat jatuh cinta, tertawa, emosi dan menangis. @s...