Part 14

469 103 40
                                    

Sudah 2 hari Raja menghabiskan waktunya di ruangan ini, ruangan yang penuh dengan semerbak bau obat-obatan dan setengah alat medis lainnya. Rasanya waktu terus berputar cepat namun tetap tidak ada hasil untuk Raja menyusul Citra. Mungkin yang dikatakan mamanya itu benar, sekarang belum waktunya untuk bersama dengan mamanya.

Raja mencoba menggerakkan satu jarinya agar ia bisa bangun dari tidur panjangnya. Gerakan itupun lolos, lanjut lagi untuk mencoba membuka matanya secara perlahan. Dan berhasil.

"Yan.....yan....."

"Raja sadar......" teriak Bayu dari dalam ruangan dan menyusul Ryan keluar untuk memberitahu Ryan.

"Buruan panggil dokter," titah Ryan menyuruh Bayu untuk segera memanggil dokter.

Setelah Bayu berlalu, seorang dokter dan Bayu di belakangnya tiba di ruangan ini. Dokter mulai memeriksa kondisi Raja lagi, dan memastikan bahwa Raja sudah membaik.

"Jadi gimana dok? Gimana kondisi teman saya," ucap Ryan.

"Wah...ini suatu pemulihan yang sangat cepat. Setelah saya periksa, Raja sudah jauh lebih membaik dari sebelumnya," ucap dokter itu tersenyum ke arah Ryan dan Bayu.

"Lebam yang tercetak di sekujur tubuhnya sudah sedikit menghilang," lanjutnya.

"Ya sudah, saya lanjut memeriksa pasien yang lain dulu ya. Kamu jangan terlalu senang di pukulin, supaya gak kesini lagi," ejek dokter itu ke Raja dan berhasil dengan senggolan sikut dari Bayu, "dengar tu," bisik Bayu.

Setelah dokter itu keluar. Raja memperbaiki bantal kepalanya dan menaruhnya memanjang bersender ke dinding, agar tubuhnya bisa bersender empuk di bantal itu.

"Gue kira lo gak hidup lagi tadi," ucap Ryan ketus sambil memainkan ponselnya.

"Ntah, betah amat lo tidur disitu. Gue aja yang nemenin lo disini. Bosan," lanjut Bayu.

"Asal lo tahu ja, kalo lo mati. Bakalan ada satu umat Tuhan yang bakalan nangis ketjerrr, gak makan dua bulan bahkan sampai satu tahun dan gak mandi satu tahun, karena gak ikhlas lo pergi," lanjut Bayu lagi dengan ekspresi tak karuan.

"Siapa? " tanya Ryan penasaran.

"Ya lo lah, siapa lagi," ledek Bayu.

"Bacot lo!" Ucap Ryan memukul kepala Bayu pelan.

"Yang bayar pengobatan gue selama disini siapa?" tanya Raja.

"Awalnya sih bokap lo, tapi udah gue ganti sama duit nyokap gue. Jadi santai aja," Jawab Ryan.

"Ja, lo yakin gak kalo bokap lo suka sama Ratu??" tanya Bayu yang berhasil mengundang kedipan mata dari Ryan.

"Maksud lo?"

"Ah nggak jadi,"

"Dua hari lagi ulang tahun Ratu," ucap Raja memberitahu.

"Gue mau kasih kejutan ke dia,"

"Lah gimana mau kasih kejutan? Lo aja masih di rawat," jawab Bayu

"Udah santai, sebelum hari itu tiba gue udah sembuh kok. Lo kan dengar dokter tadi bilang apa," jawab Raja

"Kalo lo di bolehin pulang dari sini. Tinggal di rumah gue aja dulu ja," ucap Ryan membuka suaranya.

"Gak, gue balik ke rumah gue aja dulu. Kangen gue,"

"Percuma lo kangen Ja. Kalo bokap lo aja kek gitu,"

"Gitu-gitu juga bokap gue. Kalo bukan karena dia nganu sama nyokap gue, ya gue gak jadi," jawab Raja yang berhasil mengundang tawa dari Bayu dan Ryan.

"Lo sakit-sakit gini, masih bisa mikir nganu," ledek Bayu.

"Gak mesum gak normal, " jawab Raja membela diri.

"Sesuka lo ja," ucap Bayu pasrah. Memang tidak ada yang bisa mengalahkan mulut Raja  kalau dia sedang kumat.

Raja mengambil ponselnya, dan mengaktifkannya. Setelah menghidupkan data seluler, chat beruntun datang dari si pemilik Pewaris Hati Raja dan panggilan tak terjawab dari orang yang sama.

Raja membalas satu pesan untuk Ratu.

Raja Antonio Pratama :
Maaf ya baru bisa ngabarin sekarang
Hp aku rusak, hehe
✓✓

Pewaris Hati Raja :
Serius kan??
Km dimana??
Aku kesana sekarang

Raja Antonio Pratama :
Gk usah aku sama Bayu lagi nemenin Ryan kerumah tantenya.
✓✓

Pewaris Hati Raja :
Beneran kan? Ya udah hati2

Raja meletakkan ponselnya kembali keatas nakas tanpa membalas pesan dari Ratu. Jujur Raja rindu, tapi pikirnya rindunya akan terbalaskan dua hari lagi.

"Gak niat buat ngasih tahu calon?"

"Calon?"

"Hooh....calon ayah dari anak-anak dede Ratu tercentah," ledek Bayu menggunakan bahasa alay nya saat bersama dengan Lina.

Bughhh

Sebuah bantal tepos milik ranjang rumah sakit terjun bebas di muka Bayu.

"Ah gak seru lo. Masa ngelempar bantal. Duit kek sekarung," ucap Bayu

"Lo untung. Gue bunting,"

"Hah?? Lo positif???"

"Astagpirullohh,"

"Astaga woii, itu loh yang di lagu Inul Daratista, buaya bunting," ucap Raja memperjelas

"Demi dragon bapaknya spongebob sepupunya naruto suaminya Meimei, itu namanya buaya buntung bukan buaya bunting, please deh ah...." Jelas Bayu

Seketika ruangan yang awalnya sunyi tadi berubah menjadi ruangan penuh dengan tawahan renyah dari sekumpulan cogan. Membuat para tetangga pengunjung rumah sakit sesekali berteriak agar kamar di sebelahnya tidak berisik.

"WOI!!! JANGAN BERISIK!!!!!"

"ISTRI GUE MAU LAHIRAN!!!!!"

"Demi apa woi, ini ruangan VIP kan?? Kok bisa disampingnya mak-mak lahiran," ucap Bayu

"Sesungguhnya, tempat ini bukan lah VIP. Karena duit saya yang tidak cukup untuk booking tempat khusus," jawab Ryan dengan gaya formalnya.

"Lah...pantasan, tapi gak papa. Seru juga gini," ucap Bayu sambil tertawa lagi.

"WOI...BISA DIAM GAK!!! ISTR GUE LAGI BERJUANG ITU!!!" teriak bapak-bapak itu kembali.

"Udah woi, kasihan. Ntar udah capek-capek ngeden, anaknya malah masuk lagi kedalam gimana?" Ucap Raja menahan tawanya.

"Udah ja, gara-gara lo. Gue gak bisa nahan ketawa dari tadi," ucap Bayu.

Memang, diantara Raja, Ryan dan Bayu. Hanya Bayu yang memiliki sifat ke bobrokan lebih dalam. Sedangkan Ryan dan Raja hanya sesekali jika otaknya terkontaminasi dengan otak Bayu.

.
.
.
.
.
.
.
.

Update hehehehe..
Ada yang nungguin??

Oh iya part ini receh nggak?? Receh kan ya

Sorry deh kalo receh, belum upgrade ke Won soalnya wkwkwk








Salam manis dari yang termanis
Senin, 22 Juni 2020

Raja & Ratu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang