16. Mangga dan Manggis

1.3K 266 32
                                    

Suatu hari nanti, gue dan lo akan berubah menjadi aku dan kamu.
________


Angga dan Anggie tetap diam, mereka melihat pepohonan dan mendengar kicauan burung-burung.

"Mangga ..." panggil Anggie yang fokus melihat pepohonan.

"Gak ada mangga disini."

"Ada," ucap Anggie.

"Dimana?"

Anggie menjawab, "Lo."

"Gue? Mangga?"

"Iyaa," jawab Anggie.

Angga pun juga ikut-ikutan. "Lo, Manggis!"

"Kok gua Manggiss?!!" kesal Anggie.

"Iya, lo Manggis."

"Mangga dan Manggis," lanjut Angga.

"Ck! Gak lucu," gumam Anggie.

"Hmm ... Gie," panggil Angga.

"Apa?"

"Kenapa lo takut sama suara petir?" tanya Angga. "Phobia?" lanjutnya.

Seketika Anggie terdiam. Tidak tahu harus bagaimana untuk mengatakan.

"Ya,"

"Gua gak tahu harus jelasin ke lo atau gak. Yang pasti, ini urusan gua. Dan lo, gak ada hak untuk masuk ke kehidupan pribadi gua," jelas Anggie dengan kepala yang menunduk.

Gua tau lo sulit untuk menceritain, tapi kalau lo mau mencurahkan keluh lo, gua selalu siap memberikan sandaran untuk lo. -batin Angga.

Waitt!! Gua gilaa! Gua tambah aneh jika dekat manggis! Arghh ... -batin Angga.

"Hahaha ... ngapain coba lo nanyain soal yang gak berguna ..." ucap Anggie.

Sedangkan Angga hanya tersenyum kecil.

Brakk!

Suara benda terjatuh tepat di atap rumah pohon.

"Suara apa itu?" tanya Anggie.

"Kayak ada yang jatuh ..." ucap Angga.

Lalu, Angga pun bangkit dari duduknya dan menghampiri benda yang jatuh itu, disusul juga Anggie.

Dan terlihatlah di sana, seekor burung kecil terbaring lemah akibat tertabrak atap rumah pohon.

"Burung ..." ucap Anggie.

"Obati dia, Ga! Kesian tuh ..." lanjut Anggie.

Angga pun membawa burung kecil itu masuk ke dalam rumah pohon, diikuti oleh Anggie.

"Di sini ada obat, gak?" tanya Anggie.

"Ada ..." jawab Angga, ia pun mengambil obat P3K.

Lalu, Anggie mengobati burung tersebut.

Angga tetap diam melihat apa yang dilakukan Anggie.

Gua kira lo manusia berhati batu, gua kira lo manusia yang sama sekali tidak peduli dengan sekitar.
Mungkin gue salah kira selama ini, ternyata sifat asli lo, lo sembunyiin. Lo pasti manusia baik-baik, tapi lo nyembunyiinnya dari semua orang.
Lo kenapa? Apa lo mempunyai masalah? Rahasia? Atau ... -batin Angga.

Akhhh, ada apa dengan gua?! Gua gila? Gilaaa!! Jangan pikirin ... tenangg!! -batin Angga.

"Selesai ..." ucap Anggie.

Lalu, Anggie pun menatap Angga. "Lo napa diam aja dari tadi?" tanya Anggie yang tidak di respon sama sekali.

Napa tuh karpet liat gua sih! -batin Anggie bingung.

Angga&Anggie [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang