56. Berkorban Demi Cinta

1K 190 200
                                    

"Kau tau? Usaha demi usaha buat ngambil Angga dari lo itu, SEMUANYA SIA-SIA!!" bentak Yuli. "Heh, sekarang? Lo adalah harapan kami satu-satunya," lanjut Yuli dengan tatapan meremehkan.

"Aku! Aku mencintai Angga lebih dari diriku sendiri. Dan Abangku? Dia mencintaimu!" Yuli memegang dagu Anggie kasar.

Anggie hanya diam dan mengalihkan pandangannya dari Yuli.

"Tatap aku!" bentak Yuli. Yuli membalikkan badannya dan berjalan mengelilingi Anggie.

"Cinta gak bisa dipaksakan," lirih Anggie. Anggie menatap Yuli dan Arsat. "Apa yang kalian lakuin sekarang ini adalah salah! Jika kalian mencintai orang yang sudah memiliki, ikhlaskan! Relakan! Walaupun itu sakit, tapi percayalah. Suatu saat kalian pasti mengerti! Mencintai yang sudah menjadi milik orang itu boleh. Tapi tidak dengan cara yang menjijikkan kayak gini."

"Diam! Kata-katamu gak bakal buat kami sadar!" bentak Yuli.

Angga, Kelvin, dan Noval terus sembunyi di tempatnya. Kelvin, dia masih diam-diam merekam kejadian Anggie. Noval sudah menelpon polisi, sekarang ia terus melihat keadaan sekitar dan sesekali mendengarkan ucapan mereka. Sedangkan Angga, ia mengepal tangannya lebih keras. Rasanya sudah tak tega membiarkan Anggie diperlakukan seperti itu.

Mereka bertiga terus bersembunyi dan menunggu waktu yang tepat.

Anggie memberontak. "Lepasin!!"

"TOLONGGG!! SIAPAPUN ... TOLONG GUEE!!" teriak Anggie keras.

Arsat tertawa. Ia berjalan mendekati Anggie. Hingga sekarang ia mengelus rambut Anggie pelan. "Sudah saatnya."

Arsat membalikkan badannya. "KELUARLAH, ANGGA!! GUE TAU LO ADA DI SINI!!" teriak Arsat keras.

Anggie dan Yuli terkejut. "Angga?!"

Angga, Kelvin, dan Noval terkejut. Bagaimana Arsat bisa mengetahuinya?

Angga menatap Kelvin dan Noval. Noval mengangguk pasrah. Sedangkan Kelvin mematikan hp-nya, lalu memasukannya ke dalam saku celana.

Angga menarik napas pelan. Mungkin sekarang saatnya. Mereka bertiga pun keluar dari tempat persembunyian.

"Angga!! Tolong aku!" lirih Anggie yang kini sedikit lega.

Angga menatap sendu ke Anggie. Bisa-bisanya dia diperlakukan seperti itu oleh Arsat dan Yuli.

"Angga?!" panggil Yuli sambil tersenyum kecil.

Angga menghiraukan Yuli. Kini ia menatap datar dan dingin ke Arsat. Mengepal erat tangannya.

Arsat tersenyum miring. "Kenapa? Mau lawan?" remehnya. "Gue udah tau rencana lo dari awal. Kalian membuntuti kami, kan? Yahh ... mau gimana lagi. Gue udah ubah rencana."

Angga menatap bingung Arsat. Begitu juga dengan Kelvin dan Noval.

"Serang!" perintah Arsat kepada orang suruhannya.

Mereka pun menyerang Angga, Kelvin, dan Noval.

Sedangkan Arsat hanya menyaksikan pertarungan mereka.

"Anggaa!!" panggil Anggie saat Angga tersungkur akibat tonjokan dari orang itu.

Namun Angga kembali bangkit dan terus menghajar.

Yuli menghampiri Arsat. "Kenapa bisa gini, Bang!" kesalnya. Ia tidak mau kalau terjadi apa-apa pada Angga.

"Mana Abang tau."

Ketiga suruhan Arsat terbaring pingsan. Arsat yang melihatnya pun geram.

Angga berlari menghampiri Anggie. Mencoba untuk melepaskan ikatannya.

Angga&Anggie [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang