55. Bangunan Kosong

914 193 125
                                    

"Eunggg!! Hngg!!!" jerit Anggie sembari memberontak.

"Diam sayang," ucap yang ada di samping Anggie. Ia mencoba untuk mengelus pipi Anggie, namun Anggie memberontak.

Kini Anggie berada di mobil seseorang. Entah kenapa ia sudah berada di mobil. Mungkin saja tadi ia pingsan.

Tangannya diikat. Bahkan mulutnya juga diikat dengan kain. Yang hanya ia lakukan sekarang adalah mencoba untuk melepaskan ikatannya.

Anggie menghentakkan kakinya kesal. "Hnggg!!!"

"Diam atau aku ikat kakimu!" geram seseorang yang menyetir.

Anggie berhenti menghentakkan kakinya. Ia mencoba untuk mengenali orang yang barusan menangkapnya. Namun sayangnya ia tidak bisa mengenalinya karena mereka menutup wajahnya dengan topeng.

Anggie bersandar dan memohon ke Tuhan agar ia dapat bebas dari mereka.

Anggie kembali mengingat Angga. Entah apa yang sekarang Angga lakukan.

Angga, cepatlah datang. -batinnya lirih.

****

"KEYRAA!! NAURAA!! TUNGGU BENTARR!!!" teriak Ayu dan Tasya, mereka berdua berlari menghampiri Naura dan lainnya yang masih berjalan menuju kelas.

"Ada apa? Kenapa kening lo ada benjolan gitu?" tanya Keyra kaget. "Ini juga kenapa?" Keyra menunjuk siku Tasya yang sedikit terluka.

"Lupain!" Ayu mengatur napasnya sebentar.

"Anggie diculik!" ucap Tasya tiba-tiba.

Perkataan Tasya itu pun tak luput dari Angga. Angga lekas menghampiri Tasya. "Anggie?! Kenapa bisa!"

"Tadi gue dan Tasya liat ada tiga orang aneh yang menghampiri Anggie. Anggie pingsan saat lelaki itu membekapnya dengan kain. Lalu gue dan Tasya berlari menghampiri Anggie, tetapi gue langsung di dorong oleh mereka. Begitu juga dengan Tasya," jelas Ayu cepat.

"Mereka membawanya ke mana?" tanya Naura panik.

"Gue gak tau. Yang jelas mereka membawanya ke mobil," jawab Tasya.

"Itu di mana? Belakang sekolah? Atau?" tanya Keyra cepat.

"Belakang sekolah! Iya! Belakang sekolah!" jawab Tasya cepat.

Angga mengepal kedua tangannya keras. "Sial!" umpatnya. Ia lekas berlari entah kemana.

"Angga!" panggil Noval.

"Bukannya tadi Anggie sibuk?" tanya Kelvin.

"Sibuk bapak lo! Artinya Anggie bohong ke kita!" kesal Keyra.

"Yaudah. Kita cepat cari Anggie!" ucap Naura cepat.

"Gak! Kalian berdua di sini aja! Jangan sampai ada yang tahu selain kita. Gue dan Kelvin akan bantu Angga cari Anggie!" jelas Noval cepat.

"Tapi ..." lirih Keyra.

"Tenanglah. Anggie bakal ketemu. Kalian sahabatnya, kan? Berdoalah pada Tuhan supaya Anggie baik-baik saja," ucap Noval.

"Yaudah, ayo kejar Angga!" sahut Kelvin.

Noval mengangguk, lalu mereka berdua berlari mengejar Angga.

"HATI-HATI!!" teriak Naura.

"Haduhh Anggie ..." panik Keyra.

****

Angga memukul pipi Arsat keras yang kini berada di belakang sekolah. "Lo, kan yang culik Anggie!!" bentak Angga.

Arsat yang tersungkur akibat pukulan Angga pun berdiri pelan. "Lo bilang apa? Anggie?" tanyanya.

Angga&Anggie [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang