Malam harinya ....
"Anggie ..." teriak Amanda dari balik pintu kamar Anggie.
Amanda mendesis pelan. "Kayaknya Anggie tidur, " ucapnya.
"Tidak apa-apa, Mi. Eum ... aku boleh masuk gak, Mi?" tanya Angga.
"Boleh, biasanya pintu kamar Anggie gak terkunci," ucap Amanda. "Sekalian ajak Anggie makan keluar ya."
"Iya, Mi."
Amanda pergi menuju kamarnya. Angga membuka knop pintu, dan ternyata benar. Kamar Anggie gak terkunci. Kalo gitu, kenapa dari tadi mami gak langsung buka aja?
Tanpa basa-basi, Angga masuk ke dalam kamar Anggie dengan pintu yang terbuka.
Benar. Anggie tertidur dibalik selimut yang bergambar beruang. Angga melihat jam tangannya, masih jam tengah sembilan. Tumben banget cepat tidur.
Angga hanya duduk di tepi tempat tidur Anggie, menatap wajah imutnya yang masih tertidur.
"Anggie ...." panggil Angga dengan nada pelan, namun penuh kasih sayang.
Mata Anggie terbuka demi sedikit. Hingga ia melihat sesosok lelaki yang sangat ia kenal.
"Hm, mimpi?" gumam Anggie yang belun sadar sepenuhnya.
Angga tersenyum. "Ini nyata. Kamu mau ikut aku jalan-jalan?" ajak Angga.
Mata Anggie membelalak. Tidak percaya akan kehadiran Angga. Bahkan ia malu karena penampilannya yang acak-acak.
"Aku ikut. Tunggu lima menit." Anggie lekas berlari menuju kamar mandinya.
Angga hanya geleng kepala melihat tingkah Anggie yang terkadang kekanakan.
****
Kini Angga dan Anggie berada di mobil. Angga sibuk menyetir, sedangkan Anggie hanya diam menatap pemandangan malam di samping kaca mobil Angga.
"Kenapa gak bilang mau ajak jalan-jalan?" tanya Anggie.
"Emang kenapa?" tanya Angga balik.
"Ya, malu aja. Kan aku masih tidur," jawab Anggie.
Angga hanya tersenyum kecil. "Kamu belum makan. Kita ke restoran dekat sini," ucapnya. Dan Anggie hanya mengangguk, karna ia sedikit merasa lapar.
Sesampai di restoran.
"Silakan mau pesan apa?" tanya pelayan.
"Nasi goreng seafood, dan es cokelat," ucap Anggie. "Kamu?" tanya Anggie sambil menatap Angga yang berada di hadapannya.
"Aku es cokelat aja," jawab Angga.
"Baik, saya ulang. Nasi goreng seafood dan 2 es cokelat."
"Iya," ucap Anggie.
"Baik, tunggu beberapa menit ya," ucapnya yang langsung pergi.
"Gak makan?" tanya Anggie.
"Gak, udah tadi di rumah," jawab Angga.
"Ohh ...."
Beberapa menit kemudian pesanan mereka pun datang. Mereka berdua menikmati hidangan dan sesekali berbicara hal-hal di sekolah.
"Anggie," panggil seseorang.
Anggie menoleh ke orang yang barusan memanggilnya. Begitu juga dengan Angga. Seketika wajah Angga kembali datar.
"Hai, Arsat?" Anggie menatap perempuan yang berada di sisi Arsat. "Ini, cewek yang ..." tunjuk Anggie sembari mengingat.
"Hai, Kak. Aku Yuli," ucapnya sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angga&Anggie [COMPLETED]
أدب المراهقين"Apa kamu tau? Kenapa judul Angga&Anggie tidak menggunakan spasi?" "Nggak tau. Kenapa?" "Karena, aku gak mau cinta kita terisi nama orang lain di spasi itu," jawabnya. **** "Langit malam ini terlihat sangat indah. Namun, lo lebih indah dari langit m...