25. Dia kembali

1.2K 237 70
                                    

Jika sudah pernah mengkhianatiku, jangan pernah kembali dan mengemis untuk kembali seperti dulu.
Jangan harap!
________


"Gak tau Mii, Anggie bingung dengan perasaan Anggie sendiri ..." jujur Anggie.

"Apa kamu masih memikirkan dia? Dia aja gak mikirin kamu," jelas Amanda. Benar saja, tapi Anggie tetaplah Anggie. Ia bingung dengan keadaanya sekarang.

"Jika di samping kamu ada dua masa, masa lalu dan masa depan. Apa kamu mau memilih masa lalu? Anggie, Maxime adalah masa lalumu, Angga masa depanmu. Apa kamu masih memilih Maxime?" lanjut Amanda mencoba untuk menyadarkan anaknya.

"Gak Mi, Anggie gak mau sama Maxime," sahut Anggie.

"Dengerin Mami! Mengapa kamu dan Maxime berpisah? Karena Tuhan tahu lelaki dulu itu manusia yang nggak baik untuk Anggie. Suatu hari, kamu pasti akan menemukan seseorang yang lebih baik dari dia. Jadi, apa kamu mau berdamai dengan masa lalumu?"

Anggie ikut duduk berhadapan dengan sang maminya.

"Tapi Mi, rasanya sakit jika dikhianati dua orang yang sekaligus Anggie sayang," kata Anggie. Ia masih ingat secara detail bagaimana pacar dan sahabatnya dulu mengkhianatinya. Itu sangat sakit.

"Mereka itu tidak baik untuk Anggie, mereka hanya memanfaatkan Anggie. Coba lihat sekarang, masih ada orang yang di sampingmu. Bahkan, orang itu lebih sayang Anggie dibanding dirinya sendiri," jelas Amanda.

Anggue menunduk. "Hmm, Anggie tau ...."

"Anggie harap, semoga dia gak akan kembali dan mengganggu kehidupan Anggie nantinya," lanjut Anggie.

"Hmm ya, mulai sekarang. Mulailah lembaran baru, okey?"

"Okey!" jawab Anggie dengan senyum kecilnya. Ia menatap maminya yang tersenyum manis padanya.

"Hmm, sekarang kamu harus jawab jujur! Apa kamu pernah merasa sesuatu jika bersama Angga?" tanya Amanda dengan tatapan yang serius. Kini ia sangat membutuhkan jawaban dari anaknya.

Anggie menarik napas panjang. "Hm."

Sontak, Amanda terkejut sekaligus senang mendengar jawaban sang anaknya itu. "Hmm?"

"Iya," ucap Anggie sedikit malu, "Dikit."

"Tapi Anggie gak tau apa perasaan ini cinta atau tidak, yang pasti ya gini," lanjut Anggie.

Amanda tersenyum melihat hati sang anaknya yang mulai kembali terbuka. "Suatu hari nanti, kamu pasti punya jawaban sendiri."

"Dah ya, Mami mau keluar dulu. Mau tidur. Good night baby," lanjut Amanda mencium kening sang anak.

"Good night too Mami ...."

****

Pagi hari yang lumayan cerah, dan Anggie sudah selesai dengan semua kegiatan paginya.

Anggie sudah mulai berubah jadi anak yang disiplin, walaupun awalnya hanya terpaksa. Tapi sekarang sudah terbiasa.

Begitu juga jika Anggie yang dulu terpaksa di ajarin Angga, kini Anggie sama sekali tidak ada rasa terpaksa lagi.

"Mamii, Anggie berangkat!!" teriak Anggie yang sudah berada di pintu utama.

"Iyaa. Hati-hati di jalan!!" teriak Amanda yang masih berada di ruang makan.

Anggie lekas pergi ke sekolah pagi-pagi menggunakan motor kesayangannya.

****

Angga&Anggie [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang