29. Lembaran baru

1.1K 226 48
                                    

Walapun bangunan yang dulu telah runtuh. Maka, bangun kembali bangunan yang baru.
Suatu saat, bangunanmu akan lebih baik dari yang dulu.
Seperti cinta.
________


Ia hari ini tidak ingin pulang.

Anggie juga sudah meminta izin ke Angga untuk tidak mengajarinya hari ini.

****

Kini Anggie berada di sebuah gunung yang jauh dari kotanya.

Ia masih tetap memakai pakaian sekolahnya.

Kini, pukul 5 sore.

Anggie duduk sembari menatap pemandangan langit di sore hari.

Drrtt.. Drrtt.. Drrtt..

Suara telpon berdering dibalik kantong roknya. Tetapi Anggie sama sekali tidak mengangkatnya.

Drrtt.. Drtt.. Drtt..

Kini suara telponnya kembali berbunyi.

Anggie mengambil hp nya, dan di sana tertera nama maminya. Anggie memencet tombol merah, dan ia pun mematikan daya hp nya.

Anggie menarik napas panjang.

Sungguh hari yang sangat melelahkan.

Semakin tumbuh besar, semakin banyak masalah yang harus dihadapi. -batin Anggie.

Rasanya, gue ingin kembali seperti anak kecil yang sama sekali tidak mengerti dengan arti cinta dan masalah. Bahkan, jika menghadapi masalah ia akan mengadu ke mami papi. -batin Anggie.

Dia udah pergi, dan sekarang gue akan mengikhlaskan semuanya. -batin Anggie.

Ya! Gue memaafkan lo Maxime. Dan mulai sekarang. Gue akan memulai lembaran baru lagi dari nol! -batin Anggie.

"Semangat Anggie!" gumamnya.

****

Jam, 7 malam.

Kini Anggie baru sampai di rumah besarnya.

Anggie masuk ke dalam, dan di sana sudah ada mami dan papi nya yang menghadang Anggie.

"Anak Papi kemana aja?" tanya Alorand.

"Kenapa handphone kamu dimatikan?" tanya Amanda.

Anggie yang baru sampai dan langsung ditanya hanya bisa menghela napas kasar. "Anggie dari gunung, dan Anggie tadi mau sendiri."

Amanda mendekati Anggie. "Lah ... kok mata kamu sembab gini sih?"

"Nangis?" lanjut Amanda.

Anggie hanya bisa diam. Beberapa detik kemudian, ia langsung memeluk sang mami nya.

"Dia kembali, Mi ..." ucap Anggie dengan nada yang lemah.

Alorand yang mendengarnya lekas menghampiri Anggie. "Maxime kembali?"

"Iya Pii. tapi dia sudah pergi," jawab Anggie lirih.

Angga&Anggie [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang