"Malam ini, jam ini, menit ini, detik ini.
Kamu resmi jadi pacar aku.♥"
- Angga Armada Wijaya -"Malam ini, jam ini, menit ini, dan detik ini, adalah hari yang tidak akan pernah ku lupakan.♥"
- Anggie Amanda Alorand -~~~~~~~~
Anggie memandang langit. "Ah, iya."Tanpa sadar, Anggie sangat puas memandang langit dan tidak menyadari Angga lagi.
"Coba lihat deh! Bintang di sana kayak berbentuk love," ucap Anggie sembari menunjuk bintang yang berbentuk love tersebut.
"Iya benar! Di samping love juga ada huruf 'A', Gie!" ucap Angga yang ikut menunjuk bintang yang menyerupai huruf 'A'.
Ini adalah saatnya mengatakan permintaan pertama gue. -batin Angga.
Semangat! Gue pasti bisa! Tidak ada kata tidak bisa di kamus laki kayak gua! -batin Angga.
"Langit yang indah ..." gumam Anggie yang bisa didengar Angga.
Angga menatap Anggie yang masih fokus memandang langit. "Langit malam ini terlihat sangat indah. Namun, lo lebih indah dari langit malam, bintang dan bulan yang ada di sana. Kenapa? Karena aku mencintaimu, Anggie."
Degg
Anggie terdiam, ia mencoba untuk menyaring perkataan Angga barusan.
Anggie menatap Angga pelan, dan di sana Angga sudah menatap Anggie dengan sangat dalam.
"Maksud lo?" tanya Anggie tak percaya.
Angga memegang kedua tangan Anggie sembari menatap mata Anggie dengan sangat dalam. "Sebelum gue mengatakan yang sebenarnya, gue ingin bilang sesuatu ke lo."
"Sebenarnya gue malu mengakuinya, tapi setiap gue bersama lo. Gue merasa nyaman, bahkan sangat nyaman."
"Gue akan menyatakan semua perasaan gue ke elo. Gue gak mau mendam perasaan ini, dan gue gak mau lo di ambil oleh cowok lain."
"Lagu yang lo nyanyikan dulu benar. Gue akan jawab, I hate you too and I love you too."
"Maaf kalo gue gak seromantis Dilan, maaf kalo gue gak seromantis drama yang lo tonton. Tapi sekarang, gue akan jujur ke elo."
"Kalau gue mencintai lo. Ya! Gue cinta sama lo, Anggie!"
"Dan lo adalah cinta pertama gue, Anggie."
DEG.
Kini Anggie terdiam bagai patung yang tak bergerak, jantungnya terasa tak berdetak lagi, tubuhnya bergetar seolah ada rasa baru yang menusuk hatinya, matanya tak berkedip sama sekali, bibirnya tak mampu berucap lagi, dan pikirannya hanya tertuju pada satu orang, yaitu Angga.
Apa ini mimpi? -batin Anggie.
"Dan inilah permintaan pertama gue. Jadilah pacarku."
Anggie menunduk, ia sudah tak tahan menatap mata Angga yang terus-terusan menatap matanya.
Butuh beberapa waktu agar ia bisa kembali bicara.
"Dan sekarang gue akan tunggu jawaban lo, Anggie."
Anggie mencoba untuk menarik napas panjang, ia masih shock dengan ungkapan Angga barusan.
"Tatap mata gue, Anggie ..." ucap Angga pelan.
Anggie menurut, ia kembali menatap Angga.
Anggie mencoba untuk bicara.
"Angga ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Angga&Anggie [COMPLETED]
Подростковая литература"Apa kamu tau? Kenapa judul Angga&Anggie tidak menggunakan spasi?" "Nggak tau. Kenapa?" "Karena, aku gak mau cinta kita terisi nama orang lain di spasi itu," jawabnya. **** "Langit malam ini terlihat sangat indah. Namun, lo lebih indah dari langit m...