Maafkan bila ada typo dan kawan kawannya.
Jangan lupa spam vote dan komen!
Enjoy Reading!"Tuh kan kalian pergi lagi!" kata itu yang pertama Kali keluar dari mulut Tiffany saat Jeffrey kerumahnya untuk menemui Rose lagi.
Jeffrey tersenyum menunjukkan dimplenya sementara itu rose menatap keduanya tanpa ekspresi. "Nggak ma." elak Rose kesal.
"Yaudah tante Jeffrey bawa ya Rose nya, asslamualaikum."
Belum sempat Tiffany menjawab. Rose langsung menarik tangan Jeffrey keluar. "Santai dong." ujar Jeffrey.
Rose mendelik menanggapi Jeffrey malas, Jeffrey hanya terkekeh kemudian membukakan pintu mobilnya. "Manja amat."
"Diam gak lo."
"ini mau ngapain dulu Jeff???" tanya Rose sembari melihat sekeliling mall tersebut. Baru pertama Kali pergi berdua, tetapi sepertinya tidak ada kata canggung dari keduanya.
"Mau beli baju." jawab Jeffrey.
Rose mengerutkan keningnya heran, "loh ngapain? Mama lo kan punya butik??????????"
"Muka gue mau ditaruh dimana kalo gue kesana,"
"hah???"
"nggak, gakpapa,"
Dalam hati, Rose masih mencerna perkataan dari Jeffrey.
Muka gue mau ditaruh dimana?
Rose berusaha mengingat, rasanya ia tahu alasan Jeffrey berbicara seperti itu. Tapi, apa?
"Ya gitu, masih yang lama Jeffrey masih belom mau nerusin perusahaan, capek banget aku. Sekarang malah pengangguran dan sering buang buang duit,"
"Ahh...iya..." rose mengangguk membuat Jeffrey menatapnya heran. "Rose lo kenapa?" Tanya Jeffrey sembari meletakan tangannya di jidat rose untuk mematikan perempuan itu sakit atau tidak.
Rose menatap Jeffrey malas, ia menghembuskan tangan Jeffrey, "gakpapa hehehe!"
Jeffrey mengangguk, keduanya sama sama menikmati sekeliling mereka. Ngomong-ngomong semakin sore pengunjung juga semakin ramai, membuat rose merasa sedikit risih Dan berusaha menghindari kerumunan orang yang mendekatinya. Jeffrey menyadari sedari tadi rose merasa tidak nyaman, Jeffrey tersenyum tipis. Perlahan ia mendekatinya tangan rose Dan menggenggam tangan wanita tersebut supaya merasa aman.
grab!
Untungnya, rose tidak menyadari bahwa Jeffrey memegang tangannya- mungkin kalau iya Jeffrey akan dipukul habis-habisan. "udah makan? laper gak?" tanya Jeffrey.
Rose mengerjapkan matanya dan mencari fokus kepada Jeffrey. "Belum."
"Makan dulu yuk."
Rose menggeleng, "nanti aja abis semuanya selesai, dimana mana jalan dulu baru makan."
"Gak lucu kalo lo pingsan di keramaian gini."
Rose menghela nafas, "nggak jeffreyyyyyy!"
"Roseann." hanya satu kalimat bahkan satu kata, namanya. Tetapi kenapa mampu membuat hatinya berdetak dengan kencang?
"Kalo lo gak mau makan, seenggaknya beli cemilan dulu, lo mau apa?" lanjut Jeffrey.
"ice cream."
Jeffrey berdecak kesal karena rose sangat keras kepala, "itu bukan cemilan anjir, lo belom makan nasi dan langsung makan ice cream, mau sakit?"
"Gue ini yang sakit, kok lo yang repot!" ujar rose tanpa menatap Jeffrey, ia takut ketahuan salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
dare to the trap
RomanceHR: #3 in Jaerose [190620] #4 in Jaerose [140620] [vote yuk! Hargai penulis]