Maaf bila ada typo dan kawan kawannya.
Jangan lupa spam komen dan vote!
Enjoy reading💚
____Jeffrey memberhentikan mobilnya didepan rumah yang sangat besar dengan nuansa putih tersebut.
"turun rose."
rose terlonjak kaget saat suara Jeffrey menginterupsinya. Sedari tadi mereka sama sekali tidak berbicara rose merasa sangat canggung, rose juga merasa aura disekitar Jeffrey sedang tidak baik sekarang.
"Kenapa kok diem aja?" tanya Jeffrey. Rose terkekeh canggung, "ehm— gue dimobil aja ya?" tawar rose ia merasa segan untuk masuk ke rumah Jeffrey seperti ini. Rasanya seperti jelangkung.
"Nggak, bahaya. Lo ikut gue ayok." akhirnya Rose hanya bisa pasrah saat Jeffrey menarik tangannya masuk ke dalam.
"Den Jeffrey silahkan masuk." ucap salah satu pembantu mempersilahkan. Rose menatap pembantu itu yang membuat pembantu yang berada di rumah Jeffrey merasa risih. Baru kali ini ia melihat orang menyewa pembantu sebanyak ini. Meskipun kekayaannya setara dengan orangtua Jeffrey rose tidak pernah menyewa pembantu atau semacamnya, rose merasa risih jika ada orang lain dirumahnya selain keluarganya sendiri.
duk!
"aw." ringisnya pelan saat Jeffrey berhenti mendadak dan kontan ia menabrak punggung Jeffrey. Baru saja ingin memarahi jeffrey, rose mengurung niatnya saat melihat siapa yang berada didepan Jeffrey sekarang. Yoona dan Donghae, tentu rose Donghae, ia kerap menemani Yoona ke acara pameran dan sempat berkenalan dengan rose. Tapi kali ini berbeda, rose berada dirumah mereka tanpa diundang. Seperti jelangkung.
Entah kenapa rose merasa sedikit takut, suasananya sedikit tegang, apalagi melihat tatapan Donghae yang tidak bersahabat. "Siapa perempuan yang ada dibelakang kamu?" Rose memejamkan matanya kala Donghae berucap dengan dingin.
Jeffrey menoleh kebelakangnya dan menarik Rose kesebelahnya. Rose terlonjak kaget tetapi kemudian ia langsung mengubah ekspresinya, "halo om, tante." sapa rose canggung.
"Roseanna..." gumam Yoona sedikit terkejut bahwa perempuan itu bersama anaknya. "Kamu anaknya Tiffany kan?" tanya Donghae tanpa mengalihkan pandangannya dari Jeffrey.
"I-iya om," jawab rose. "Kenapa kamu mau jalan sama anak saya??"
"Hah? Iya om?" rose segera mendongak menatap Donghae tidak percaya dan menatap Jeffrey penuh tanda tanya, tetapi Jeffrey tak berkutik pria itu hanya menatap Donghae tanpa ekspresi.
"Perempuan berkarir tinggi kayak kamu gak pantes jalan sama pengangguran sekalipun dia dari keluarga kaya." lanjut Donghae yang membuat Rose terdiam. Rose menunduk, oh ayolah! Ia bahkan tak mengerti sedang berada disituasi seperti apa sekarang.
"Ayah..." tegur Yoona pelan. "Kamu gak usah ikut campur Yoona." saut Donghae dingin. Yoona hanya bisa menghela nafasnya pasrah, "rose, ikut tante yuk."
"Iya tante." Yoona langsung membawa rose pergi ke halaman belakang. "Ayah boleh Hina Jeffrey didepan keluarga tapi gak didepan orang lain." celetuk Jeffrey saat Rose sudah benar benar pergi.
"Kapan kamu akan nerusin perusahaan?"
Jeffrey menghela nafasnya, "Jeffrey gak mau, kenapa gak Jeno???"
"Adik kamu mau fokus jadi atlet, ayah gak bisa paksa dia," jawab Donghae yang membuat Jeffrey sedikit kesal, "kenapa ayah bisa paksa Jeffrey? Ayah tau Jeffrey mau jadi dokter, kenapa ayah paksa Jeffrey???" tanya Jeffrey merasa tidak terima.
"Ayah gak mau anaknya jadi dokter, apa lagi kamu laki laki."
"ayah—"
"Ada kalanya kamu harus ngorbanin yang Ada didiri kamu sekalipun itu citacita kamu. Kamu anak pertama ayah, gak sepantasnya kamu kabur dari tanggung jawab sebesar ini Jeffrey. Ayah gak berniat motong citacita kamu, tapi tanggung jawab ini udah ada, bahkan saat kamu baru lahir kedunia ini,"
KAMU SEDANG MEMBACA
dare to the trap
RomanceHR: #3 in Jaerose [190620] #4 in Jaerose [140620] [vote yuk! Hargai penulis]