21。 intuisi dan isi kepala

382 45 6
                                    

edisi kangen.

edisi kangen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


siang ini, kedua pemudi dan kedua pemuda tengah berkumpul membahas perkara yang entah apa namanya. belum juga jelas namanya, ditambah ada saja kilah dari dua orang lain yang kabur begitu saja tanpa pamit.

"jadi, kita jadi ke laut ngga? kepala gue tuh rasanya mau terbelah karena kelamaan mikir wacana ini."

almaratu nancy yang notabene adalah mantan ketua teater kemarin, kini mengadakan rapat dadakan.

"ya ngga perlu sampe pusing gitulah, ratu. biasa aja."

"menurut gua, lebih baik langsung gerak daripada disusun rencana dari jauh-jauh hari. bener 'kan? ya benerlah pastinya," ujar ferdy junseo.

benar memang ujaran ferdy junseo tersebut, karena faktanya lebih baik tidak punya rencana sama sekali tapi langsung terlaksana. daripada sudah susun rencana namun tak kunjung jadi peristiwa.

yopi hyunjin mengangguk setuju, "ya udah, besok kita ke pantai. chat di grupnya pagi aja, kita pergi siang. tengah hari itu. biar panas."

"emang yang lain setuju sama saran lo? biar panas apa tuh?" tanya livia shuhua.

"ya kalo ngga setuju, bilang aja. kita cari cara lain, gitu aja kok repot."

livia shuhua melirik almaratu nancy yang tengah menutup kedua netranya sembari memijat kepala perlahan, ingin bertanya namun ragu karena temannya itu terlalu penat.

"fer, ikut gue. bawa sekalian gitar lu."

yopi hyunjin bangkit dari tempatnya, di ikuti ferdy junseo yang sedaritadi tengah memetik senar gitarnya.

"mau kemana?" ujar livia shuhua, menatap nanar kedua punggung pemuda yang berjalan ke arah pintu itu.

"mau cari angin, liv. mau ikut?" sahut ferdy junseo sembari menghentikan langkahnya, "ayo kalo mau ikut ke depan."

livia shuhua menggeleng, bertepatan dengan bahana milik almaratu nancy yang menginterupsi.

"udah sana lo berdua ke depan aja, gue mau diskusi sama livia aja. percuma gue panggil kalian rame-rame." almaratu nancy memicingkan matanya.

melihat itu, sontak ferdy junseo mendorong yopi hyunjin agar mempercepat langkahnya, "ayo cepetan, emak singa ngamuk tuh."

"ferdy! awas lo ya, gue putusin senar gitar lo itu nanti!"

yopi hyunjin menoleh sekilas, "ratu, jangan marah-marah terus ntar cepet tua. itu alasan adjie sama arkan kabur ngga mau balik lagi."

"berisik!"

"berisik!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kelas enjoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang