sabtu menuju petang dipadu lembayung senja pada angkasa, aroma vanila menyeruak bersama perirana asal ruang siaran gadis penyuka kimia yang gelarnya disingkat jadi dj.
kala akhir minggu, nuansa kelabu, di langit kuning labu. jadi saksi riuh rintik yang perlahan menghilang dibalik butir debu, membelah metropolis.
"bertemu lagi dengan dj liza, dalam acara radio ceria. seperti biasa, silahkan sampaikan lagu dan salam yang ingin kalian sampaikan kepada sang pujaan atau siapapun. jangan sungkan untuk mengirim, karena siapapun berhak bersuara."
gadis ahli kimia kelahiran praja penghasil pempek tersebut mengalunkan barisan kata yang telah ia hafal diluar kepala. begitu kata para penghuni kelas enjoy.
beberapa menit telah berlalu, membuatnya bersiap untuk membacakan pesan yang telah ia terima dari para mustamik. dengan berbagai pesan berbeda, tentunya.
"dari anonim untuk pemuda yang kerjanya tebar pesona. wow, ini majas ironi ya? pesannya, mau kamu itu gimana? jangan buat harapan kalau hanya ingin menyapa lalu pergi. lagunya teka-teki dari raisa, makasih!" dwi gowon terkekeh. "kayanya kenal ini dari siapa, yaudahlah ya."
"selanjutnya, ada dari inisial 'r' untuk para pendengar setia radio ceria. sabtu menyatu, rasa berpadu satu. lagunya sepatu milik tulus, terima kasih! semangat dj liza!"
"sama-sama. terima kasih untuk sajak singkatnya, mbak er!" dwi gowon pun telah usai membacakan deretan pesan mustamik seraya mengakhiri acara. "sekarang waktunya saya undur diri. see you!"
kini yang terurai hanyalah alunan pembuka lagu dari permintaan para pengirim pesan.
entah sekadar ingin menyampaikan rasa atau sekadar pelepas penat akan hari-hari yang telah berlalu pekan ini. ditemani alunan dari raisa dengan tajuk teka-teki.
dirimu buat ku,
s'lalu penasaran.
terkadang menjauh,
terkadang buatku tersipu
malu, manisnya ucapanmu
membuatku, tak menentu.
ku tak tahu.harus bagaimana?
namun, siapa sangka jika sang pemandu perirana akhir pekan itu tengah merasakan hal yang sama dari setiap larik lagu yang dinyanyikan oleh raisa itu?
⸙
butir-butir pasir penerpa iras perlahan, dipadu peluh bermandikan pancaran baskara dilangit merah bata. pada barisan pemuda ditepi adimarga utama. sembari bersandar pada tunggangan pribadi masing-masing. ditemani sekotak sigaret, milik satu dari mereka. yang kini menyebar jadi rata. walau tak semua menyemat.
hembusan perdana mereka telah terbit, asalnya dari ujung kiri. pemuda berjaket abu-abu yang sering disapa pembuat gaduh atau tukang tidur, "sepi amat, musik mana nih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
kelas enjoy
Fanfic☾ warsa OO - O1. ❝ tak selamanya yang tertawa bersama, akan selalu bersama. karena akan datang masa dimana mereka harus berpisah.❞ (!!) lowercase...