O4。seutas kisah di kala senja

4.6K 279 61
                                    

tengah hari telah berlalu, baskara langit terselimuti kabut tipis, mengudara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tengah hari telah berlalu, baskara langit terselimuti kabut tipis, mengudara. sebagian penghuni semesta yang tengah
riuh mencuak karsa, dibawah warsa jingga memikat.

dikala senja, asmanya.
seperti lagu milik penyanyi asal Indonesia.

derap langkah menggema di penjuru koridor, dari kutub satu hingga kutub lainnya. tak banyak yang berlalu lalang, hampir menyentuh kata sepi.
tetapi, masih hampir.

"dingin banget."

seorang gadis duduk di bangku koridor dan mengedarkan pandang berkeliling.

"karena sore ini mendung. lihat tuh, langitnya gelap kaya mau hujan deres gitu."

gadis itu menoleh dan mendapati seorang pemuda yang berdiri tak jauh darinya. "eh? kok lo belum pulang? ngapain? betah banget di sekolah."

"males pulang, gabut gua. lo juga belum pulang 'kan? ya udah kita senasib," sahut pemuda itu.

"oh, iya juga. di rumah itu gabut padahal banyak hal yang bisa lo lakuin tanpa lo sadari."

sang pemuda mengangguk. "tapi saat lo sadar, jadinya males."

kemudian hening mengisi suasana diantara mereka. cukup lama, hingga seorang pemuda bersurai coklat gelap menghampiri mereka dengan bola basket di tangan kirinya. sesuai ekstrakulikuker yang ia pilih.

"kok masih pada di kelas? pulang sana udah sore, hush!" ujarnya.

gadis bersurai legam bernama livia shuhua itu mengangguk. "bentar lagi, masih suka lihat langit jingga."

"dia bareng lo, fer? rumah lo berdua searah?" tanya pemuda tadi.

ferdy junseo yang tengah memetik gitarnya menoleh. "nggak, dia sendiri dan gua juga sendiri. yaudah, gua duluan ya."

yopi hyunjin mengangguk, "oh, hati-hati. mau turun hujan tuh, kayanya."

ferdy junseo meraih tas punggungnya dan berlalu menanggalkan livia shuhua yang tengah memakai jaket sembari mengikat surai hitamnya. sedangkan yopi hyunjin telah berdiri di tepi lapangan, berlatih basket dengan anggota tim lainnya.

"yopi! gue duluan ya." livia berpamitan kepada yopi yang tengah memfokuskan netranya ke
arah bola yang ia lambungkan.

mungkin seruan itu tak terdengar, entahlah. karena sang pemuda
tak kunjung memberi sahutan.

selasa jadi frasa, nuansa warsa
menjelma merebak rasa.
gugusan aksara jadi alunan bahara.

gugusan aksara jadi alunan bahara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kelas enjoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang