27。seutas sajak rampung

465 36 13
                                    

#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#. hidupkan multimedia di atas!!!
















"nanti malam kita bakar sate di rumah gue ya, masing-masing bawa bahan yang menurut kalian bisa di bawa."

pemudi berparas ayu kelahiran bulan sembilan itu terus menghela nafas pelan kala tiara chaeyeon mendeklarasikan acara hari ini, kakinya terus melangkah menyusuri koridor gedung B dengan derap tak bersuara. mungkin, inilah ujung dari segala lika-liku yang telah berlalu.

"gimana, rum? lo ikut 'kan?" ujar annisa choerry, yang sempat menepuk pelan bahu kiri arum heejin.

arum heejin menggeleng sirah. "ngga tau ya, cha. soalnya sore nanti gue harus pulang ke rumah ibu."

tersemat kejut di balik binar annisa choerry, namun dengan sigap ia halau agar tak begitu kentara.

"okedeh, kalau gitu hati-hati ya. sampai jumpa lagi."

"iya." arum heejin tersenyum dan menoleh ke arah kedua pemuda yang saling merangkul. "yusuf, ryan! nanti tolong anterin bahan makanan gue ke rumah tiara ya?"

ryan hyunbin terkekeh dan memberi tanda setuju dengan jari-jari di hasta kirinya.

"oke, arum."

sedangkan yechan yusuf masih berkutat dengan usaha menepis hasta ryan hyunbin yang tak kunjung maherat dari bahunya.

"berat, yan! minggir ngga lo?"

"gua tuh seringan bulu, suf. percaya deh, kalau masih ngga percaya tanya sama zulfan."

yechan yusuf pun mendecak sebal dan merotasi netranya, membuat ketiga sahibnya tertawa pelan.

"jangan ngambek dong, yusuf. gue beliin susu kotak rasa karamel deh," ujar annisa choerry setelah meraih tote-bag putih cokelat miliknya.

"gua nya, cha?" sahut ryan hyunbin.

annisa choerry mengernyit samar. "minta dong sama tuan putri sang pujaan."

"hah? apaan dah?"

memang benar, dibalik tutur kata seseorang
tersemat makna yang dianggap tersirat.
asalkan makna tersampaikan,
maka itu akan jadi teka-teki sendiri.





"ichaaa!" seruan dari seorang pemudi pun mengalihkan atensi seluruh pasang netra yang tadi tengah sibuk menatap pekerjaan mereka.

"ups, sorry. gue kira icha lagi sendirian," pemudi itu pun lantas berbalik kembali ke dalam rumahnya.

"tiara, bentar deh."





"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kelas enjoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang