kelas enjoy

22。 melenggang sejauh baskara, seluas samudera

hai, cuma mau bilang
jangan lupa bahagia ya :)

robert haechan mengesap kopi dingin kalengan miliknya yang sempat ia curi dari tas selempang sang pengemudi dengan perlahan, sesekali netranya menatap kearah luar dibalik kaca film mobil yang hampir sangat gelap itu.

tengah hari, cukup terik juga.

memang benar, setelah ribuan purnama serta ribuan diksusi kosong tanpa makna, pada akhirnya wacana pun terlaksana.

iya, wacana ke pantai yang telah di rancang sejak awal semester kemarin.

"mampir ke mini market dulu dong, gue mau beli es krim nih."

bahana milik pemudi itu membuyarkan fokus robert haechan, serta fajri mashiho yang tengah terfokus pada adimarga tengah hari yang cukup penuh sesak.

fajri mashiho melirik azzahra chaewon yang tadi bersuara, "di depan ada mini market, lo bisa beli es krim disana."

"okay... makasih ya," sahut azzahra chaewon tanpa menolehkan sirah dari kaca jendela mobil.

melihat itu, robert haechan bersikeras menahan derai tawanya agar tak menciptakan jarak yang lebih kentara lagi.

"canggung banget, anjir. nyanyi tah, ghibah tah, apatah."

oh, rupanya robert haechan lupa bahwasanya interaksi antara kedua kawula yang sempat berbincang tadi ini cukup jarang.

hawa dari pendingin dalam mobil dan nyenyap yang kian mendekap, membuat ketiganya memilih bungkam dan tenggelam dalam pikiran masing-masing.

fajri mashiho berdeham pelan, memberi jarak pada senggang. jemarinya mengetuk  kemudi.

"kata riri, kalo hujan artinya semesta sendu. kayanya bener, semesta lagi sendu liat suasana ini padahal langit secerah dan sehangat itu."

"hah?" balas robert haechan dan azzahra chaewon, serentak.

"lo berdua dari tadi mandangin jendela tapi ngga sadar kalo mulai hujan?" tanya fajri mashiho.

azzahra chaewon mengangguk, memang benar kalau sedari tadi ia menatap ke luar jendela. namun, pikirannya melayang entah kemana.

"masih lama ngga sih? gue pengen beli es krim," ujar azzahra chaewon, mengalihkan perbincangan.

"ini gua lagi belok ke kiri, ra." fajri mashiho menunjuk mini market di depan, "jangan lama-lama, nanti dicariin yang lain."

"iya-iya, bawel."

"lah, ngga ngaca lo?"

robert haechan mendengus sebal, "turun lu berdua, turun!"