Prolog

39 2 0
                                    

Happy Reading.

***

Seorang gadis kurus dan lusuh mengemas semua pakaiannya ke dalam buntelan kain dengan Air Mata yang berjatuhan.

"Cepatlah Jasmine!" Bentak sang Kakak berdiri di ambang pintu.

Jasmine tak menjawab dan mengemas pakaiannya lebih cepat.

"Hey, ingat jangan pernah kau tunjukkan lagi wajahmu di depanku atau kost yang akan kau tempati akan ku rubuhkan. Mengerti?" Ucapnya lagi dengan nada angkuh.

"Mengerti Kak Jihane" Lirih Jasmine lemah.

"Satu lagi, jangan sok akrab denganku" Lanjut Jihane yang langsung pergi dari sana.

Jasmine akhirnya selesai berkemas, sekali lagi ia menatap kamar yang ia sudah tempati sejak lahir 18 Tahun lalu. Ia tak menyangka akan diusir pada akhirnya, padahal ia hanya mengira mereka akan memperlakukannya hanya seperti pembantu.

Mereka yang ia sebut adalah Kedua orang tuanya dan kakaknya Jihane. Awalnya hidup Jasmine tak seperti ini, ia hidup normal seperti anak kebanyakan. Tapi semuanya berubah saat kecelakaan itu, kecelakaan yang disengaja oleh kakaknya.

Saat itu umur Jasmine 5 tahun dan Jihane 7 tahun, mereka berdua di ajak ke sebuah pesta yang dihadiri orang tua mereka dan di sana Jihane sengaja menjatuhkan dirinya ke dalam kolam renang untuk menjebak Jasmine. Jihane yang selalu iri kepada kecantikan Jasmine itu sengaja melakukannya agar orang tua mereka membenci Jasmine. Dan benar saja setelah kejadian itu Jasmine dibenci orang tua mereka.

Bahkan ia menjadi pembantu di rumahnya sendiri dan hanya makan 1 kali sehari atas perintah Jihane, itu semua agar Jasmine tak cantik lagi dan menjadi kurus kering dan jelek.

Jasmine sekilas memejamkan matanya saat mengingat kejadian itu, kejadian yang di mana membuat hidupnya berubah. Orang tua yang selalu menganggapnya gila dan jahat, lalu kakaknya yang licik.

Dan kini Jihane berhasil menendang Jasmine keluar, dengan cara yang sama fitnah.

Jasmine bukannya tak mau melawan, tapi orang tuanya sudah terlanjur terhasut kakaknya yang licik.

Perlahan Jasmine menenteng buntelan pakaiannya itu dan sekilas ia menatap kamar sempit itu untuk terakhir kalinya.

"Ijazahmu akan kami sita dan kau hanya diberikan fotocopyan saja" Ucap Mamanya Sinta saat Jasmine sampai ruang tamu.

"Baik Ma" Balas Jasmine mengambil Ijazahnya itu.

"Ingat, walau kau keluar dari rumah ini tapi jika kami membutuhkanmu maka kau harus segera datang. Jika tidak Ijazahmu akan kami bakar" Ancam Sinta.

"Aku mengerti Ma" Balas Jasmine lagi.
"Andai kau tidak gila dan jahat kepada kakakmu, maka hidupmu tak akan semalang itu" Ucap Sinta berdecak prihatin.

Jasmine yang mendengarnya merasa hantaman di hatinya, ia hanya bisa meremas fotocopyan Ijazahnya itu.

"Pergilah, jangan tunggu Papamu karena ia akan pulang larut malam" Tutur Sinta dengan nada mengusir.

Jasmine diam dan segera keluar dari sana, ia meletakkan buntelannya ke motor matic bututnya. Ia kembali menatap rumah mewah di depannya untuk terakhir kali, sekilas dari jendela lantai 2 ia bisa melihat Jihane menyeringai puas.

Tak mau lama-lama melihat seringai itu, Jasmine segera menancap Gasnya menuju luar kota yaitu Jakarta. Di sana ia akan berusaha untuk hidup jauh dari kota kelahirannya Depok.

***

Hai-hai Giaman untuk prolog ini apakah sudah membuat kalian tertarik?.

Love My Hot GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang