Bab - 1 Lingkungan Baru

23 3 0
                                    

Happy Reading.

***

Jasmine duduk di teras kostannya dengan wajah lelah, setelah menempuh jarak Depok-Jakarta.

Kini ia sedang menunggu ibu Kost mengambil kunci kamarnya. Ia cukup senang dengan lingkungan Kostannya karena baru saja ia sampai ia sudah disapa oleh beberapa penghuni di sana, kebetulan juga kost annya dekat dengan sebuah Universitas Negeri di Jakarta Timur sehingga penghuni kost di sana anak muda semua.

"Nak ini kuncinya" Ucap Ibu Kost yang datang dengan membawa sebuah kunci.

"Terima kasih buk" Balas Jasmine.

"Ngomong-ngomong nak Jasmine mahsiswi ya?" Tanya Ibu kost yang sudah tau nama Jasmine.

"Ah bukan, kebetulan saya sengaja Menyewa Kostan dekat Kampus agar mudah mencari makanan" Jelas Jasmine yang sengaja berbohong.

Orang tuanya senjaga menyewa kos an di sana karena harganya cukup murah untuk wilayah Jakarta, tapi Jasmine tak bisa mengungkapkannya bukan?.

"Ibu kita Mahasiswa soalnya Nak Jasmine terlihat masih muda, cantik lagi" Tutur Ibu Kost.

"Ibu bisa aja" Balas Jasmine dengan kekehan.

"Kalau begitu nak Jasmine segeralah istirahat, ibu juga mau mengurus sesuatu" Pamit Ibu kost yang langsung pergi.

Setelah melihat kepergian Ibu Kost Jasmine segera membuka pintu kamarnya dan ternyata kamarnya tak terlalu buruk, apalagi ada kamar mandinya di dalam beserta satu kasur dan lemari plastik.

"Hmm tak buruk" Ucap Jasmine yang langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur yang sepertinya baru di cuci.

Ia mengambil ponselnya dan segera menghubungi seseorang.

"Hey, Jas gimana Kostannya nyaman?" Tanya sebuah suara di sebrang.

"Cukup Nyaman bagiku, tapi mungkin bagimu ini kumuh" Balas Jasmine.

"Kau benar, lagian aku sudah bisa menebak kostan seperti apa itu" Tuturnya lagi.

Jasmine sekilas terkekeh mendengar ucapan Elsa sahabatnya di SMP dulu.

"Lalu apa rencanamu sekarang? Kau jadi kan menerima tawaranku?" Tanya Elsa.

"Tentu, lagipula aku tak punya koneksi di sini" Balas Jasmine.

Orang tua Elsa memiliki sebuah brand kosmetik yang terkenal di Indonesia dan Jasmine ditawari untuk melamar menjadi tim Make Up di sana, walaupun rasanya Jasmine kurang enak hati menerima bantuan Elsa tapi ia juga tak menampik kalau ia butuh bantuan.

Mereka pertama kali bertemu saat mereka sama-sama menangis karena dibully, mereka satu angkatan tapi tidak satu kelas. Elsa yang dibully karena gendut dan Jasmine dibully karena kurus.

"Jujur aku cukup senang kau diusir dari sana karena dengan begitu kau bisa bebas" Ucap Elsa tulus.

"Kau meledekku ya?" Sindir Jasmine dan dibalas gelak tawa Elsa.

"Aku tetap tak bisa menebakmu, kau selalu disakiti tapi diam saja dulu" Tutur Elsa, Jasmine tertawa sumbang.
"Karena aku tau kalau tidak ada yang akan membelaku" Jawab Jasmine pedih.

"Tapi dulu orang tuaku mau membantumu" Ucap Elsa.

"Sayangnya pertikaian tidak baik untuk bisnis dan lagi aku tak mau merepotkanmu" Balas Jasmine.

Dulu Elsa rutin membawa dua kotak makan siang yang akan dia berikan kepada Jasmine, karena Elsa tau kalau Jasmine tak pernah sarapan. Bahkan kadang ibunya Elsa selalu menawarkan makan di rumahnya. Walau Keluarga Jasmine lebih kaya dari Keluarga Elsa tapi Jasmine iri dengan keharmonisan mereka.

Ya, keluarga Elsa adalah keluarga yang Jasmine dambakan dan lagi untuk masalahnya dulu ia benar-benar tak mau keluarga Elsa terlibat apalagi dulu bisnis mereka baru berkembang.

"Kau masih saja memikirkan bisnis, tapi aku selalu berdoa semoga kini kau bisa bahagian dan jangan lupa kapan-kapan mampir ke rumahku" Ucap Elsa.
"Pasti" Balas Jasmine.

Setelah itu sambungan telepon mereka terputus, Jasmine menatap langit-langit kamarnya. Ia bertanya-tanya apakah ia akan bisa hidup bahagian sementara mereka masih mengekangnya dengan menyita Ijazah SMAnya.

***

Paginya Jasmine sudah bersiap dengan pakaian rapih, karena hari ini ia akan melamar pekerjaan yang Elsa tawarkan. Sebenarnya Jasmine ingin kuliah seperti yang lainnya, apalagi saat ia melihat Mahasiswi berlalu-lalang. Tapi apalah daya keluargnya hanya membayar biaya kost selama 2 bulan.

Kini ia tau tujuan kakaknya menentukan tempat kostnya, yap apalagi kalau bukan menyiksa Jasmine secara mental.

Tapi walau Jasmine penurut, ia bukan perempuan lemah yang akan menyerah begitu saja.

"Jasmine mau berangkat kerja?" Sapa Dina teman kost di sampingnya, Dina kini sedang menyapu di teras kostannya.

"Eh iya nih, Dina masuk kuliah jam berapa?" Tanya Jasmine sambil mengunci Kostannya.

"Ck, Dosennya tulalit masa aku udah rapi tapi kelas malah dibatalin" Keluh Dina sambil menyender pada pagar pembatas kostan mereka.

Jasmine terkekeh geli menangapi ocehan Dina, ia tau kalau Dina salah satu orang yang ajaib karena ia adalah orang yang sangat cerewat dan sok akrab.

"Kalau begitu aku pergi dulu ya" Pamit Jasmine.

"Hati-hati di jalan" Ucap Dina.

Jasmine membalasnnya dengan anggukan, ia segera memakai helm dan memacu motornya keluar dari lingkungan kost khusus perempuan itu.

Ia sekarang menuju Jakarta Pusat, Kantor pusat brand kosmetik yang dimiliki Keluarga Elsa.

***

Jasmine turun dari motor dan segera menuju lantai 3 dari parkiran motor. Ternyata memang benar kalau Orang Tua Elsa sedang mengadakan lowongan pekerjaan di peeusahaan mereka.

Sekilas Jasmine agak minder melihat para pelamar lain, mereka lebih pantas disebut model ketimbang pegawai.

Setelah mendaftar ulang Jasmine dipersilahkan duduk di ruang tunggu, ujian para pelamar di bagi sesuai bidang mereka. Karena Jasmine ingin melamar di Bidang perias maka ia akan diuji untuk merias seseorang.

"Oke Jasmine, Lucia, Sandra dan Mary silahkan masuk" Tutur seorang panitian di sana.

Merekapun akhirnya masuk ke ruangan itu, di sana sudah ada 4 orang penguji yang diantaranya 2 penata busana, petinggi perusahaan dan MUA profesional.

"Selamat siang semua, ujian kali ini kami ingin melihat keahlian kalian di bisang Make Up dengan merias model di belakang kalian sesuai pakaian mereka" Jelas Seorang penguji di sana.

Mereka berempat sontak melihat model yang duduk di belakang mereka, mereka pun lumayan tercengang dengan pakaian yang digunakan model itu,pakaian mereka penuh dengan warna dan keempat model juga memakai tema pakaian yang sama.

"Benar tebakan kalian, kalian harus merias model dengan berbeda dari peserta lain walau tema kalian sama, paham? " Ucap Prian itu lagi.

"Paham" Ucap Mereka serempak.

"Oke waktu kalian 30 menit dari sekarang".

Setelah aba-aba berbunyi mereka segera menuju model di belakang, Jasmine sejenak diam dan memberikan senyum kepada modelnya, ia ingin berkata bahwa 'percayalah padaku'. Sang modelpun membalas senyum itu.

Di sisi model ada koper Make Up yang telah di sediakan, mata Jasmine bolak-balik melihat ke arah model dan koper Make up itu.

"Aku tau" Ucap Jasmine percaya diri dan ia mulai memoles wajah sang model.

***

Love My Hot GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang