Bab - 11 Pesta I

11 1 0
                                    

Happy Reading.

***

"Arion apa yang kau katakan tadi?" Tanya Jesica geram.

"Aku memutuskan untuk melepasnya" Jawab santai Arion.

"Kau tau kan apa yang akan terjadi jika kalian bercerai?" Tanya Jesica gusar.

"Aku tau Mom, tapi masalahnya Nenek mendukung perempuan itu" Jelas Arion.

Jesica membuang nafasnya gusar, jika begini maka pendangan keluarga mereka akan semakin buruk.

"Ck, menyusahkan saja" Komentar Anna.

"Ricard lakukan sesuatu" Ucap Jesica pada suaminya yang sedari tadi hanya duduk diam.

"Apa yang bisa kita lakukan untuk melawan nenek?" Ucap Ricard.

"Lagi-lagi nenek" Gusar Jesica.

"Mom sudahlah, kita bisa mengatakan kalau perempuan itu berselingkuh" Ucap Aaron yang sedikit risih dengan Jesica.

"Itu tak semudah keliatannya" Balas Ricard.

"Bunuh saja dia" Saran Anna cuek.

"Itu ide gila" Balas Arion tajam.

"Aku akan bilang ke publik bahwa kita sudah tak cocok" Lanjut Arion keluar dari ruang kerja Ricard.

Aaron juga pergi mengikuti adiknya.

***

"Kau yakin?" Tanya Aaron pada adiknya yang kini sedang duduk di bar pribadi mereka.

"Mau bagaimana lagi, ini semua kan idenya Mom dan sebelumnya aku juga tak setuju" Jawab Arion.

"Lagian memberikan saham 60% juga tak akan membuat kita jatuh miskin" Lanjut Arion.

"Entah Mommy yang terlalu ambisius atau kita yang terlalu menjadi budak" Ucap Aaron.

"Kakak setuju denganku?" Tanya Arion.

"Tentu, lagipula kita bukan Mafia yang menyiksa seseorang" Balaa Aaron.

"Aku ingin bersaing sehat dan biarkan para pemegang saham memutuskannya sendiri" Tutur Arion.
"Aku juga begitu, Tapi tetap Daddy pasti akan memihak Mommy" Ucap Aaron.

"Benar tapi mereka berdua juga harus menyadari lawan mereka sangat tanguh" Balas Arion.

"Alexander dan anak sulungnya"

***

Jasmine tersenyum puas melihat karyanya pada wajah Carlotte.

"Sempurna" Ucap Jasmine sambil memberikan cermin kecil kepada Carl.

"Kau sangat berbakat" Puji Carl saat melihat wajahnya.

Padahal umurnya sudah 70 tahun, tapi ia seperti masih berumur 50 an.

"Aku sebenarnya tadi ragu apakah nenek menyukainya" Ucap Jasmine.

"Untuk apa ragu jika kemampuanmu sangat luar biasa" Balas Carl.

Carl dan Jasmine segera mengambil barang bawaan mereka dan turun ke lantai satu dengan bergandengan tangan. Sekilas mereka terlihat seperti ibu dan anak.

Jasmine dengan gaun ungu dan rambut hitam tersangul rapi berjalan anggun, serta Carlotte disampingnya dengan gaun Biru dan rambut juga tersangul. Yap, mereka sempurna.

Ternyata para Axelle yang lain sudah menunggu di sana dan pada saat Jasmine turun semua pasang mata menatapnya tak berkedip.

"Hey berkediplah" Ucap Carlotte.

Love My Hot GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang