Happy Reading.
***
Jasmine menatap malas jendela kantornya, pasalnya di sana ada Sandra yang terus menatap Jasmine dengan senyum menggoda.
"Ayo masuk!" Ajak Damian yang sudah membukakan pintu mobil untuk Jasmine.
Jasmine mengangguk dan masuk ke dalam mobil, setelah memastikan Jasmine masuk. Damian segera duduk di kursi kemudi dan menjalankan mobilnya.
Sepanjang perjalanan Jasmine hanya menatap ke luar jendela, menikmati suasana malam di Seoul.
"Apa kabar Danaya dan orang tuamu?" Tanya Jasmine memecah keheningan.
"Mereka baik-baik saja" Balas Damian.
"Ah, bisakah kau tidak memata-mataiku lagi. Aku agah risih" Ucap Jasmine.
Damian tersenyum kecil.
"Sayangnya tidak, keadaan masih belum aman setelah kejadian itu" Balas Damian.
"Tapi kan aku bukan bagian keluarga kalian" Sangah Jasmine.
"Sejak kau melindungi Eliza dari tembakan itu, kau mulai menjadi target mereka" Jelas Damian.
Jasmine mengacak rambutnya.
"Bisakah aku tak terlibat dengan kalian lagi, sungguh aku hampir gila" Pinta Jasmine melas.
Damian terkekeh kecil saat melihat tingkah Jasmine.
"Sayangnya tidak, tapi kami bisa melindungimu" Ucap Damian.
"Kau melindungi atau menguntit?" Tanya Jasmine dengan nada mencibir.
Tangan Damian terulur untuk menyisir rambut lembut Jasmine. Sementara sang pemilik rambut menahan agar mukanya tak merah."Itu bagaiman kau menilai" Balas Damian dengan seringai yang sialmya begitu panas.
"Oh ya, aku akan menginap di Apartemenmu" Ucao Damian yang membuat Jasmine hampir jantungan.
"Apa? Kenapa tak di Hotel saja" Hardik Jasmine.
"Aku belum pesan" Balas Damian.
"Kau kan punya asisten, mengapa tak memintanya" Ucap Jasmine.
"Ia sedang sibuk"
"Ck, tidak bisa"
"Kenapa?"
"Sandra akan pulang dan di Apartemen hanya ada dua kamar" Jelas Jasmine.
Damian menyeringai.
"Aku tidak keberatan jika sekamar denganmu" Ucap Damian.
"Dalam mimpimu dasar mesum" Pekik Jasmine kesal.
"Baiklah jika kau menolak"
***
Damian dengan santai meminum Soju yang ia ambil dari kulkas.
Sementara Jasmine melipat tangannya di depan dada.
"Aku akan memesan hotel untukmu" Ucap Jasmine mengambil ponselnya.
Tapi sebelum ia menyalakan ponsel itu sebuah tangan mengambilnya.
"Damian" Geram Jasmine.
Sementara Damian menyembunyikan ponselnya di belakang tubuhnya.
Jasmine spontan melompat ke atas tubuh Damian yang terduduk.
"Berikan!" Ucap Jasmine sambil berusaha mengapai Ponselnya di belakang Damian.
"Ambil kalau bisa" Tantang Damian.
Jasmine tampa sengaja semakin mendoronh tubuhnya ke depan untuk mengambil ponsel itu, tubuh Jasmine memang tinggi tapi tubuh Damian lebih tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Hot Guy
RomanceSebuah wasiat gila membawaku ke dalam pertikaian dan perebutan harta warisan. Aku yang bukan siapa-siapa menjadi seorang yang dikenal, lalu dikejar-kejar oleh seseorang dan dijerat oleh seseorang. Entah aku harus bertindak dengan keadaan ataukah se...