Happy Reading.
***
Danaya mendekati Jasmine dengan mata berkaca-kaca.
"Terima kasih sudah melindungi Mom Eliza" Ucap Danaya sambil membungkuk.
"Kau tertembak di bahu kanan karena menyelamatkan Mommy, bahkan jantungmu juga sempat berhenti berdetak" Lanjut Danaya terisak di sebelah ranjang Jasmine.
"Hei tenanglah, yang penting aku masih di sini tepat di depanmu" ucap Jasmine memenangkan.
Kini Jasmine sudah sepenuhnya sadar apa yang terjadi.
"Tapi kau hampir.... " Ucap Danaya yang tak sanggup melanjutkan ucapannya lagi.
Dengan lembut Jasmine membelai tangan Danaya.
"Dengar, aku malah akan menyesal kalau tak melindungi Eliza padahal aku ada di sana" Hibur Jasmine mencoba tersenyum.
"Terima kasih" Balas Danaya Tulus.
Jasmine bisa merasakan ketulusan Danaya di setiap ucapannya, ia tersenyum melihat Danaya yang sangat mengkhawatirkannya.
"Lalu bagaimana Eliza?" Tanya Jasmine.
"Mereka sedang dalam perjalanan" Jawab Danaya.
Tapi seketika Jasmine mengingat sesuatu.
"Ponselku?" Panik Jasmine.
"Ini, sejak pengumuman perceraianmu banyak orang yang menghubungimu, termasuk keluargamu" Jelas Danaya menyerahkan ponsel Jasmine.
"Pasti mereka akan protes" Ucap Jasmine.
"Tapi temanmu Elsa juga menghubungi dan menanyakan keadaanmu" Lanjut Danaya.
Jasmine membuka ponselnya dan memeriksa beberapa pesan dan panggilan.
"Lalu apa alasan yang kalian berikan?" Tanya Jasmine.
"Aku mengatakan bahwa kau sedang bersembunyi dari para Paparazi dan tak bisa dihubungi beberapa waktu" Jelas Danaya.
"kau lapar atau Haus?" Tanya Danaya.
Jasmine tersenyum kecil."Keduanya".
***
Jasmine berada di kamar VVIP salah satu rumah sakit di Seattle, rumah sakit ini milik Keluarga Axelle seminggu yang lalu. Ya, Jasmine koma selama seminggu.
Dan untuk kejadian itu, mereka semua memutuskan untuk merahasiakannya karena jika ada yang tau mungkin akan ada keributan besar.
Setelah Jasmine makan, Danaya pamit untuk membeli minuman ke bawah. Jadi ia hanya sendirian di kamar besar itu. Dan sejak tadi banyak pesan dari orang tuanya dan Jihane yang protes dengan perceraian Jasmine.
Tapi untungnya Jasmine sudah menyiapkan mental untuk menghadapi mereka.
"Jasmine" Seru Eliza masuk ke kamar rawat Jasmine dengan wajah Khawatir.
"Maafkan aku, ini salahku" Ucap Eliza menyesal.
Tak lama Carl, Alex dan Damian datang.
"Sungguh kau tak usah meminta maaf, tadi Danaya sudah meminta maaf jadi aku tak ingin mendengar kata maaf lagi" Ucap Jasmine tersenyum.
"Tapi ini salahku" Sangkal Eliza.
"Tidak, justru salahku karena mengajakmu keluar" Balas Jasmine.
Eliza menatap Jasmine dengan mata berkaca-kaca dan ia memberikan pelukan kepada Jasmine, tentunya dengan tidak mengenai luka Jasmine.
"Nak, bagaimana kabarmu?" Tanya Carl mengengam tangan Jasmine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Hot Guy
RomanceSebuah wasiat gila membawaku ke dalam pertikaian dan perebutan harta warisan. Aku yang bukan siapa-siapa menjadi seorang yang dikenal, lalu dikejar-kejar oleh seseorang dan dijerat oleh seseorang. Entah aku harus bertindak dengan keadaan ataukah se...