Happy Reading.
***
"Ya Tuhan Jasmine" Ucap Damian kaget melihat Jasmine yang meringkuk di sisi ranjang.
"D-damian" Guma Jasmine lemah sambil mengangkat kepalanya guna melihat Damian.
Damian segera mendekati gadis itu dan seketika itu Jasmine langsung memeluk Damian dengan tersedu.
"A-aku takut" Guma Jasmine tersedu.
Damian segera merengkuh tubuh itu dan mencoba menenangkannya.
"Sttt, tenanglah. Aku di sini" Ucap Damian.
Tapi Jasmine tetap memeluk tubuh Damian.
"Kau aman, tenanglah" Ucap Damian lagi.
Perlahan Jasmine melepaskan pelukan itu.
"Kita ada di mana?" Tanya Jasmine sambil menyeka air matanya.
Damian tersenyum dan menggantikan tangan Jasmine untuk menyeka air matanya.
"Kita ada di Tokyo, Jepang" Jawab Damian.
"Apa?" Pekik Jasmine kaget.
"T-tapi kenapa aku ada di sini, sebelumnya aku dibius oleh seseorang" Lanjut Jasmine.
"Semalam ada sekelompok orang yang mengincarmu jadi anak buahku sengaja membiusmu dan membawamu ke mari" Jelas Damian.
"Tapi kenapa harus dibius?" Tanya Jasmine.
Damian menyenderkan tubuhnya pada sisi Ranjang.
"Saat kau bersama Arion aku sengaja meneleponmu untuk memperingatkanmu, tapi tidak kau angkat sehingga mereka bertindak cepat" Jelas Damian.
"Mereka sudah masuk ke Apartemenmu, untungnya aku lebih cepat dengan menyusupkan anak buahku bersaka mereka jadi mereka sengaja membiusmu seolah kau sudah tertangkap dan dibawa ke markas" Lanjut Damian.
Jasmine terdiam dengan penjelasannya itu, ia tak menyangka bahwa malam itu ia hampir celaka.
"Terima kasih kau telah menolongku" Ucap Jasmine.
Damian tersenyum dan mengelus rambut Jasmine.
"Aku akan menyesal jika kau terluka" Ucap Damian.
"Tapi kenapa harus ke Jepang?" Tanya Jasmine.
"Kebetulan aku di sini dan aku tau kalau kau akan aman bersamaku" Ucap Damian.
"Tapi bagaimana jika mereka mengejar sampai sini?" Tanya Jasmine bergetar.
"Tidak, tidak akan. Semenjak kau dibius mereka kehilangan jejakmu" Balas Damian.
Krukk
Tiba-tiba perut Jasmine berbunyi, sontak muka Jasmine pangsung memerah.
"Kau sepertinya lapar, ayo ikut aku!" Ajak Damian mengulurkan tangannya.
Jasmine menerima tangan itu dan segera berdiri, tapi sebelum mereka keluar Damian mengambil jubah tidur dan memakaikannya ke Jasmine.
Hal itu sontak membuat Jasmine tersadar akan penampilannya ini.
"Mengapa kau tak memakaikan pakaian yang layak" Protes Jasmine.
Damian menyeringai sambil mengikat tali jubah itu.
"Soalnya aku suka melihatmu seperti ini" Balas Damian.
"Lalu siapa yang menggantikanku pakaian?" Tanya Jasmine curiga.
"Tentu aku, tidak mungkinkan kalo pengawalku" Jawab Damian enteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Hot Guy
RomanceSebuah wasiat gila membawaku ke dalam pertikaian dan perebutan harta warisan. Aku yang bukan siapa-siapa menjadi seorang yang dikenal, lalu dikejar-kejar oleh seseorang dan dijerat oleh seseorang. Entah aku harus bertindak dengan keadaan ataukah se...