Halooo... Maap telat dari janji, soalnya gua... ah gatau dah banyak alesan bgt guanya kwkwkwkwk... Pokoknya nikmatin ajalah... Dan jangan lupa ramein ya slurrrrr...
-oOoOo-
Entah kenapa semenjak kejadian di hotel Wonju, Jungkook sekarang berubah jadi laki-laki yang mesum dan aneh. Jika tidak kelelahan, Jungkook pasti menyentuh Eunha dan membuat istrinya itu berakhir di dalam kukungannya. Eunha sendiri tidak bisa menolak, selain karena takut, ia juga terlena. Jungkook menjadi sosok yang sangat berbeda kalau mereka menghabiskan malam bersama. Mulutnya yang biasa mengeluarkan kata-kata yang menyebalkan menjadi mengeluarkan kata-kata yang manis seperti perayu ulung. Eunha melemah, tidak bisa menolak.
Ada lagi lebih aneh, Jungkook menyuruh Bibi Kim membelikan Eunha pakaian dalam dengan warna merah terang dalam jumlah yang banyak dan model-model yang berbeda. Kalau ditanya alasannya, jawaban laki-laki itu malah terdengar menyebalkan.
"Aku suka warna merah, jadi setiap malam kau harus menggunakannya."
Dasar laki-laki mesum!
--
"Ke mana Yuna dan Soobin?" tanya Jungkook saat ia mendudukkan bokongnya di kursi makan sebelah Eunha. Saat ini meja makan yang panjang itu hanya diisi oleh Eunha dan Jungkook saja. Ibu Yuna masih belum kembali dari New Zealand, sepertinya Bibi dari Jungkook itu sangat menikmati liburannya.
"Yuna lembur, sedangkan Soobin berkumpul dengan teman-temannya," jawab Eunha. Ia kemudian mengambil mangkuk kosong milik Jungkook dan mengisinya dengan nasi. Wanita itu tidak perlu lagi bertanya porsi makan Jungkook, ia sudah hafal benar porsi makan pria itu karena hampir setiap malam melakukan hal yang sama.
"Bagaimana kabar Pamanmu?" tanya Jungkook di sela-sela kegiatan makan mereka.
Eunha menelan makanannya. "Paman Hoseok baik-baik saja."
Jungkook mengangguk paham. "Dua minggu lagi minimarket yang aku bangun di dekat sana akan selesai. Kau bisa memberitahu pamanmu untuk mengelola mini market itu."
Eunha langsung berhenti menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Ia menoleh dengan pandangan bingung pada Jungkook. "Mini market? Kau membangun mini market untuk Paman?"
"Ya, aku membangunkan Mini Market untuk Pamanmu. Orang jaman sekarang lebih memilih belanja di mini market dibanding di kios-kios kecil seperti itu," jawab Jungkook sembari menatap Eunha juga.
Eunha langsung tersenyum menatap suaminya itu. Ia tidak menyangka Jungkook memperhatikan Pamannya sampai seperti itu. Itu membuatnya terharu.
"Tunggu sebentar!" ucap Jungkook saat memperhatikan wajah Eunha.
"Ada apa?" tanya Eunha bingung.
Jungkook mengangkat tangannya dan mengambil sebulir nasi yang menempel di pipi Eunha. "Ada nasi disini." Jungkook menunjukkan nasi itu pada Eunha.
Hal itu membuat Eunha malu, ia mengambil bulir nasi itu dengan cepat dan menaruhnya kembali ke dalam mangkuk nasinya. "Maafkan aku karena makan dengan berantakan," ucap Eunha.
Jungkook menarik senyumannya. "Sudahlah, habiskan makananmu cepat!"
Meski terkadang menyebalkan, Jungkook adalah orang yang sangat baik, tidak pelit, dan sangat perhatian. Kalau sudah seperti ini, hati Eunha melemah. Ia bahkan berdoa supaya Jieun tidak kembali. Eunha sudah sangat menyukai sosok Jeon Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrogate Wife
Fanfiction[END] Jung Eunha rela menjadi istri pengganti untuk Jungkook sebagai balas budi untuk keluarga Lee yang sudah merawatnya dari kecil. Bagaimana Eunha menghadapi suaminya yang memiliki perilaku luar biasa menyebalkan? Mampukah Eunha menahan dirinya a...