32) Bagaimanapun Caranya!

7.4K 1K 456
                                    


Eunha menatap hamparan sungai di depannya dengan pandangan takjub. Saat ini ia berada diatas kapal pesiar bersama dengan Jungkook menikmati angin malam dari sungai han. Setelah menonton film di bioskop tadi Jungkook membawa Eunha makan malam romantis di salah satu restoran mewah di kota ini. Bahkan Jungkook sampai menyewa satu restoran itu hanya untuk Eunha. Pulang dari makan malam, Jungkook kembali membawa Eunha naik ke kapal pesiar. Benar-benar seperti di drama korea yang Eunha nonton. Eunha senang sekali rasanya, hingga ia ingin menangis.

"Kau suka?" tanya Jungkook melirik Eunha. Saat ini mereka berdiri berdampingan di pembatas kapal.

Eunha menoleh mengangguk dengan senyum cerianya. Jungkook hanya terkekeh kecil kemudian kembali menatap ke depan. Tidak dipungkiri Jungkook juga bahagia saat ini.

"Oh iya, ada satu hal lagi yang harus kau lihat." Jungkook melirik jam tangannya sekilas kemudian. "Lihat itu!" Jungkook menyuruh Eunha melihat ke langit yang menampilkan kembang api meledak secara bergantian di sana.

Eunha hanya bisa menutup mulutnya dan menatap takjub langit yang warna-warni karena cahaya kembang api. Walaupun di sini memang sering ada kembang api, tapi saat melihatnya berdua bersama Jungkook membuat Eunha merasa sangat bahagia.

Jungkook menarik Eunha agar berhadapan dengannya. "Semuanya harus sama dengan apa yang kau nonton di ponselmu. Artinya kita harus berciuman sekarang, kan?" ujar Jungkook.

Eunha langsung melotot, ia kembali mengingat adegan drama korea yang ia nonton. Dan benar sekali, mereka harus berciuman di atas kapal saat kembang api muncul.

Tapi kenapa juga Jungkook menanyakan hal itu lagi, sih? Seharusnya kalau dia ingin mencium Eunha langsung saja. Bertanya seperti itu malah membuat Eunha malu.

"Itu ...." Jungkook tidak memberi kesempatan Eunha berbicara. Laki-laki itu langsung menarik tengkuk Eunha dan melumat bibir Eunha yang sedikit terbuka tadi.

Eunha awalnya kaget, namun beberapa detik kemudian ia memejamkan matanya dan mulai membalas ciuman Jungkook. Malam itu mereka berciuman di bawah cahaya kembang api. Ciuman yang terasa manis dan lembut. Terselip senyum tipis dari Jungkook di balik ciuman itu.


Dari dalam kapal Jun mengeluarkan ponselnya dan memotret sepasang suami istri itu. Nanti Jun akan memperlihatkannya pada Jungkook, Tuan Mudanya itu pasti senang.

"Mereka sangat serasi." sahut nahkoda kapal yang berdiri di sebelah Jun.

"Anda benar."

***

Eunha membuka matanya tiba-tiba saat perutnya terasa tidak enak dan tiba-tiba ia merasa mual. Perempuan itu mengangkat lengan Jungkook yang memeluk pinggangnya dan segera berlari menuju kamar mandi. Saat di kamar mandi Eunha tidak muntah, ia hanya mual-mual saja. Sepertinya karena terkena angin malam di kapal tadi Eunha masuk angin. Setelah mencuci mukanya Eunha keluar dari kamar mandi. Ia tidak kembali ke ranjang melainkan masuk ke dalam ruang ganti. Wanita itu mengeluarkan kopernya yang tersimpan dibawah tempat pakaian. Eunha membuka kopernya dan mengisi beberapa potong pakaian lamanya. Wanita itu sama sekali tidak membawa barang-barang yang Jungkook berikan padanya. Niatnya besok pagi Eunha akan pergi diam-diam dari rumah ini.

Setelah selesai mengurus pakaiannya, Eunha keluar dari ruang ganti dan naik kembali ke ranjang. Perempuan itu menatap wajah Jungkook tengah tidur, ekspresi polos dengan bibir sedikit terbuka itu terlihat sangat menggemaskan. Pemandangan yang beberapa bulan ini selalu ia lihat. Eunha pasti akan merindukan wajah itu.

Eunha mendekatkan tubuhnya pada Jungkook dan memeluk laki-laki itu. Jungkook sedikit terganggu dan bergerak lebih mengeratkan pelukannya pada Eunha.

Surrogate WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang