49) Kebahagiaan

6.5K 816 238
                                    

Bacanya besok aja,




Eunha tersenyum kecil saat melihat putranya untuk pertama kali. Meski ia hanya bisa melihat dari balik kaca tebal ruangan NCU, Eunha sudah merasa bahagia. Sebenarnya Eunha merasa bersalah karena kecerobohannya membuat bayinya hampir celaka. Eunha tidak bisa membayangkan jika sampai bayinya tidak bisa selamat, mungkin Eunha akan menjadi ibu yang paling buruk di dunia ini.

Jungkook yang tadinya memandang putranya kini beralih menatap Eunha yang duduk di kursi roda di sampingnya. Pria itu melihat sorot penuh haru yang Eunha tunjukkan. Bahkan istrinya itu sampai meneteskan air mata. Jungkook mengangkat jemarinya ke wajah Eunha dan menghapus air mata istrinya itu.

"Aku yakin kondisinya segera membaik dan kita bisa menggendongnya. Jangan merasa bersalah lagi, kau mengerti?"

Eunha mendongak dan menatap Jungkook, dengan senyum lebarnya ia berkata, "Aku benar-benar menjadi ibu."

Jungkook mengangguk. "Dan aku juga menjadi ayah ...," ucapnya sambil menggenggam tangan Eunha.

"Oh iya, aku sudah memikirkan nama yang bagus untuk putra kita," celetuk Jungkook.

"Benarkah? Siapa?"

"Jeon Jungwon."

"Nama yang bagus," komentar Eunha.

Jungkook hanya tersenyum tipis, ia sedikit menunduk dan mencium punggung tangan Eunha yang ada di genggamannya.

...

"Lepaskan aku!" seru Jingoo saat Jaehyun masuk ke dalam ruangan tempat ia disekap.

"Berhenti meminta hal yang tidak mungkin, bodoh! Kau harus mendapat balasan atas apa yang kau lakukan," balas Jaehyun dengan dingin.

Jingoo menggeram kesal. "Aku yang seharusnya membalasnya. Dia dan keluarganya sama-sama biadab!" ucapnya.

Jaehyun hanya menghela napasnya. "Diamlah dan hentikan omong kosongmu itu. Sekretaris Jun akan datang menemuimu."

Hanya selang beberapa detik, Jun langsung muncul dari pintu masuk. Jingoo menoleh pada Jun dengan pandangan dingin.

"Aku sedikit terkejut namun aku tidak heran kalau kau dalang dari kekacauan ini," ujar Jun.

Jingoo mengangkat satu sudut bibirnya. "Seperti yang aku duga, kau kacung yang setia, Goo Junhoe," balas Jingoo.

Jun masih tetap mempertahankan ekspresi datarnya. Ia menatap Jaehyun seolah memberi kode. Jaehyun yang mengerti dengan kode tersebut lansung mendekati Jingoo dan memberi bogeman pada Jingoo. Jingoo hanya bisa meringis menikmati pukulan keras dari Jaehyun. Setelah menerima bogeman itu ia masih tersenyum sinis menatap Jun.

"Setidaknya aku lebih baik dari pada kau dan keluargamu. Kalian hanya pengkhianat yang tidak lebih dari sampah."

Senyum Jingoo langsung pudar, ia menatap Jun dengan pandangan benci.

"Kau kaki tangannya, seharusnya kau sudah tahu bagaimana si brengsek itu menghancurkan keluargaku!"

Jun hanya memberikan pandangan mencemooh dan berkata, "Itu semua karena kesalahan mereka sendiri. Pengkhianat memang harus dihancurkan, Yeo Jingoo."

"Sialan kau, Goo Junhoe!"

Jun tidak mempedulikan teriakan Jingoo, ia menoleh pada Jaehyun dan memberi kode untuk membawa Jingoo ke tempat laki-laki itu mendapat balasan atas kejahatannya.

Surrogate WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang