"Ma, Mark pulang" kata Mark yang menggenggam tanganku menuju ruang tamu.
Ya, sesuai kata Mark tadi dia mengajakku ke rumahnya karena mamanya ingin bertemu denganku.
"Eh Nara, apa kabar sayang? "
"Baik kok Ma" jawabku sambil tersenyum.
Kulihat wajah Mark yang tampak kesal karena mamanya malah langsung menyapaku tanpa menghiraukan Mark terlebih dahulu. Ah lucu sekali, kenapa Mark jadi menggemaskan saat kesal seperti ini.
"Kacangin aja terus Ma" kata Mark sambil melangkah menuju kamarnya.
"Ih itu anak baperan banget. Yaudah Nara ikut mama ke dapur yuk"Ternyata mama Mark mengajakku ke dapur untuk membuat kue ulang tahun yang akan diberikan pada papa Mark yang berulang tahun hari ini.
"Maaf ya jadi ngerepotin kamu" kata Mark yang entah sejak kapan dia sudah berada di depan kulkas.
"Gak ngerepotin kok, aku juga seneng bisa bantu mama" kataku sambil tersenyum ke arah Mark.
"Tuh, Nara aja gapapa kok bantuin mama" kata mama Mark.
"Iyaa deh maa, iyaa"
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, aku dan mama Mark sudah selesai menyiapkan kue dan makan malam nanti. Tak lupa juga beberapa dekorasi sederhana yang sudah dipasang oleh Mark di ruang tamu.
"Pinjem HP kamu" kata Mark.
"Buat apa?"
"Udah, pinjem sebentar aja"
Aku pun memberikan ponselku padanya, kulihat dia yang mengetik sesuatu disana. Entah apa yang akan dia lakukan dengan ponselku, aku hanya memperhatikannya.
"Halo bunda, ini Mark. Nanti Nara pulang agak malem gapapa ya bunda, soalnya Mark sama mama mau ajak Nara nyiapin surprise ulang tahun buat papa. Maaf Mark baru ijin ke bunda"
Ternyata dia menelpon bunda, astaga kenapa tak bilang padaku daritadi. Aku kan bisa minta ijin sendiri pada bunda. Tapi tanpa aku sadari, sudur bibirku terangkat membentuk senyuman saat melihat Mark yang dengan sopannya meminta ijin pada bundaku.
"Terimakasih bunda, kalau gitu Mark tutup telponnya yaa"
"Kenapa gak bilang kalau mau ijin ke bunda, kan bisa aku yang telpon bunda" kataku
"Aku yang bawa kamu kesini Ra, jadi harus aku juga yang ijin langsung ke bunda kamu" kata Mark sambil tersenyum dan memberikan ponselku.
Tak lama kemudian suara mobil terdengar memasuki halaman rumah Mark, kami bertiga langsung bersiap di depan pintu utama. Mama Mark yang membawa kuenya, sedangkan aku dan Mark membawa balon helium di tangan kami masing2.
Dan saat pintu terbuka dan menampilkan sosok papa Mark, kami langsung menyanyikan lagu ulang tahun. Bisa kulihat raut wajah papa Mark yang awalnya terkejut langsung berubah tersenyum bahagia.
"Selamat ulang tahun yaa Pa" kata mama Mark
"Selamat ulang tahun Pa, Mark sayang papa" ucap Mark dan langsung memeluk papanya.
Aku pun tersenyum melihat betapa bahagianya keluarga kecil yang ada di hadapanku saat ini, dan aku juga senang bisa berada di antara mereka.
"Selamat ulang tahun Om" kataku pada papa Mark sambil tersenyum.
"Terimakasih yaa Ma, Mark dan kamu Nara. Panggil papa aja yaa nak" kata papa Mark dengan senyum tak luntur dari wajahnya sedari tadi.
Senyumku makin mengembang setelah mendengar ucapan papa Mark tadi, sangat ramah bahkan menyuruhku memanggilnya papa. Aku sangat senang, papa Mark tak seperti awal kehadiranku disini.
"Ayo kita makan malam dulu, Mama sana Nara udah masak banyak hari ini" kata mama Mark.
Karena sudah jam 8 malam, aku memutuskan untuk pamit pulang karena aku yang sedari tadi masih menggunakan seragam sekolahku.
"Nara pamit pulang ya Pa, Ma" kataku berpamitan pada orang tua Mark.
"Makasih banyak ya sayang" ucap mereka berdua
"Yaudah Ma, Pa Mark anter Nara pulang dulu" kata Mark.
Di jalan, aku tersenyum tipis mengingat kejadian yang baru saja terjadi tadi, dimana saat orang tua Mark menerimaku dengan sangat baik. Bahkan kami banyak mengobrol saat makan malam tadi.
"Seneng banget kayanya habis ketemu calon mertua"
"Ih apaansih Mark" kataku malu2
"Kan aku udah pernah bilang sama kamu Ra, mereka baik kok"
"Iyaa aku percaya kok" kataku sambil mengeratkan pelukanku di pinggang Mark.
Mark pun menggenggam tangan kiriku yang ada di pinggangnya dengan tangan kirinya. Kulihat Mark tersenyum dan menoleh ke spion motornya lalu pandangan kamipun bertemu. Kami saling tersenyum satu sama lain.
"Aku harap kamu bahagia terus kaya gini Ra. Aku sayang kamu"
"Aku gamau bahagia sendiri, aku maunya bahagia sama kamu"
Mark pun terkekeh mendengar jawabanku tadi.
"Kita bahagia sama2 yaa Ra" kata Mark
Aku mengangguk dan menempelkan kepalaku di punggung Mark sambil menikmati dinginnya angin malam bersama kekasihku, Mark Lee.
#Haiii 💚
Kalian sehat semua kan?
Makasi banyak udah baca ceritaku, jangan lupa kasi vote dan komennya yaaa
Sejauh ini gimana sih cerita yang aku buatLuv u 😗
"Kita bahagia sama-sama ya Ra"
Mark Lee
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND || Mark Lee
Fanfiction[ON GOING] Kisah Nara dan kekasihnya bernama Mark Lee yang saling mencintai, berjanji untuk selalu ada apapun yang terjadi. Meskipun nantinya jarak akan memisahkan mereka untuk sementara, tapi mereka memilih menikmati hari-hari selagi bersama. #3 ma...