Mark POV
Setelah mengantar Nara pulang, aku langsung kembali ke sekolah untuk mengikuti jam pelajaran berikutnya. Saat hendak menuju kelas, aku melewati kelas Nara dan berpapasan dengan Yeri.
"Nara gimana? " tanya Yeri.
"Udah aku anter pulang kok"
"Syukur deh, biar dia bisa istirahat di rumah. Ohiya, ini buku Nara ketinggalan di mejanya. Tolong kasiin ke dia yaa, soalnya itu buku tugas yang tadi" kata Yeri sambil memberiku sebuah buku dengan sampul warna biru langit milik Nara.
"Ohh oke nanti aku kasiin, duluan ya" kataku lalu pergi ke kelas.
Aku duduk di bangku ku sambil menunggu jam pelajaran berikutnya dimulai.
"Tadi kemana aja lu, gak masuk pelajarannya Bu Yujin" tanya Jeno.
Ah iya, kenalkan dulu, dia teman sebangku ku. Namanya Lee Jeno, anaknya baik, ramah dan pintar pula. Tapi sayang belum punya pacar, katanya sih belum mau pacaran karena lebih fokus ke pendidikan.
"Tadi anter Nara pulang, dia sakit"
"Bucin mah gitu, sampe ninggalin kelas" katanya sambil terkekeh.
"Enak aja, lu kali yang jomblo akut mana tau gimana rasanya punya pacar" ledekku.
"Iyaadeh yang udah berpengalaman gua mah apa" katanya sambil masih terkekeh.
Kemudia, jam pelajaran biologi pun dimulai. Aku menyimaknya dengan baik karena ini merupakan salah satu pelajaran favoritku.
Skip Pulang Sekolah
"Maa, Mark pulang" kataku lalu duduk di sofa ruang tamu.
"Ganti baju gih, setelah itu makan" kata mama padaku.
"Iyaa ma bentar, mau duduk dulu" kataku sambil membuka sepatuku.
"Gimana sekolahmu hari ini?" kata papa sambil menuruni anak tangga.
"Loh papa di rumah? Bukannya har-" kataku terpotong.
"Meetingnya diundur besok" kata papa lalu duduk di sebelahku.
Aku hanya mengangguk paham dan tersenyum ke arah papa, biasanya jam segini papa tak pernah ada di rumah. Dia sibuk dengan urusan kerjanya, tapi aku tau itu juga untukku dan mama.
"Udah kamu sampein?" tanya papa tiba2.
Aku mengerutkan keningku, tak paham dengan ucapan papa.
"Sampein apa pa? "
"Sampein ke pacar kamu tentang kepindahan kita ke Kanada nanti"
Aku mematung, bagaimana aku bisa melupakan hal sepenting itu. Seharusnya aku sudah memberi tau Nara soal ini.
"Belum pa" kataku sambil menggeleng.
"Lebih cepat lebih baik" kata papa menepuk bahuku.
"Ngomong baik2 sama Nara sayang, dia pasti ngerti" kata bunda.
"Iyaa ma, pa" kataku pelan.
Aku tak tau bagaimana cara menyampaikannya pada Nara, aku bahkan tak siap melihat reaksinya. Membayangkannya saja membuatku khawatir.
"Kalo kamu emang mau ajak Nara ikut ke Kanada, papa siap tanggung biaya kuliahnya disana" kata papa.
Aku langsung menoleh ke arah papa, tak percaya apa yang dia katakan barusan.
"Beneran pa? Nara boleh ikut ke Kanada? "
"Kenapa enggak? Yang penting anak papa nanti disana kuliah dengan baik dan gak galau mikirin pacarnya" kata papa sambil terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND || Mark Lee
Fanfiction[ON GOING] Kisah Nara dan kekasihnya bernama Mark Lee yang saling mencintai, berjanji untuk selalu ada apapun yang terjadi. Meskipun nantinya jarak akan memisahkan mereka untuk sementara, tapi mereka memilih menikmati hari-hari selagi bersama. #3 ma...