21

164 24 161
                                    

Hari ini katanya Mark ada rapat osis untuk membahas pemilihan ketua osis nanti. Jadi aku memutuskan untuk menghampiri dan menunggunya di depan ruang osis.

Saat aku sampai disana, beberapa senior osis sudah meninggalkan ruangan tapi Mark belum kelihatan juga. Aku mencoba melihat dari jendela tapi tiba-tiba..

"Cari siapa? " tanya seseorang yang muncul dari jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cari siapa? " tanya seseorang yang muncul dari jendela.

Wajahnya tak asing, sepertinya aku pernah melihatnya.
Ah iya, dia Hyunjin, salah satu kandidat calon ketua osis juga.

"E-eh, aku mau cari Mark. Dia ada di dalam? " tanyaku pada Hyunjin.

"Dia udah balik ke kelas, ada perlu apa? " tanyanya sambil tersenyum.

"Aku ada urusan sama dia" kataku

Dia hanya mengangguk lalu mengulurkan tangannya.

"Aku Hyunjin, anak IPA 2. Kamu? Kayanya aku belum pernah liat kamu"

"Aku Nara, anak IPA 1" kataku sambil membalas uluran tangannya.

"Raa, kamu ngap-" tanya Mark yang tiba-tiba datang.

Aku langsung melepaskan jabatan tanganku dengan Hyunjin.

"Ayo pulang, maaf yaa kamu jadi nunggu lama" kata Mark sambil mengusak pelan rambutku.

"Kalian pacaran? " tanya Hyunjin pada kami.

"Kenapa? Ada masalah kalo kita pacaran? " jawab Mark dengan nada datarnya.

Aku langsung menoleh ke arah Mark sambil memegang lengannya.

"Mark apaansih. Kita duluan yaa" kataku pada Hyunjin.

Lalu aku mengajak Mark ke parkiran, dia masih diam tak bicara apapun.

"Kamu harusnya gak kaya gitu, Hyunjin kan cuma nanya Mark" kataku sambil memakai helmku.

"Kenapa jadi belain dia? Kamu juga ngapain berduaan tadi? " tanya Mark.

"Siapa yang belain, tadi aku nyari kamu kesana tapi kamunya gaada"

Aku jadi sedikit kesal, kenapa dia berlebihan sekali. Dia tak menjawab perkataanku tadi, bahkan saat perjalan kami pulang dia tetap tak bicara satu katapun.

Apa aku salah? Padahal aku ke ruang osis untuk mencarinya, harusnya kan aku yang marah karena lama menunggunya. Tapi malah dia yang marah dan tak bicara padaku.

Sampai di depan rumahku, dia masih diam.

"Aku pulang Ra" katanya.

Belum sempat aku membalas perkataannya, dia sudah melajukan motornya meninggalkan rumahku.

Apa gara2 hal tadi dia jadi seperti itu? Padahal aku tak merasa melakukan kesalahan apapun, aku hanya kebetulan bertemu Hyunjin disana. Kurasa dia terlalu berlebihan kali ini.

MY BOYFRIEND || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang