"Yer, makan dulu yukk. Laper nih" kataku.
"Bentar Ra, ini tugasnya dikit lagi selesai kok" kata Yeri yang masih sibuk dengan laptopnya.
Ya, sore ini aku dan Yeri sedang mengerjakan tugas fisika di rumahku. Yeri memang sangat suka pelajaran fisika bahkan saking seriusnya mengerjakan tugas dia sampai mengabaikanku.
"Yer ayo dong makan dulu. Bunda udah masak buat kita" kataku yang sudah menahan lapar daritadi.
"Ihh iya deh iyaa ini udah beres" kata Yeri lalu menutup laptopnya.
Kami pun beranjak ke dapur menemui bunda yang sedang menyiapkan makanan. Lalu kami bertigapun makan bersama, memang sudah biasa aku dan bunda mengajak Yeri makan bersama disini. Bunda juga sudah menganggap Yeri sebagai anaknya sendiri, jadi tak heran jika Yeri tak canggung lagi jika berada di rumahku.
Saat aku baru saja menghabiskan setengah piring makananku, ponselku tiba2 saja berbunyi. Kulihat ada panggilan masuk dari nomor yang tak aku tau siapa pemiliknya.
"Nara angkat telfon dulu yaa" ijinku pada bunda dan Yeri.
Mereka pun mengangguk paham lalu melanjutkan makan.
"Halo, ini siapa ya? " tanyaku.
"Halo Nara, ini mama nak, mamanya Mark" dengan suara yang kudengar sedikit panik.
"Eh ada apa ma? "
"Nara, kamu bisa ke rumah gak? Tadi asisten rumah tangga mama telfon,katanya Mark lagi gak enak badan dan muntah2. Tapi mama sama papa Mark lagi ada urusan kantor dan baru pulang jam 11 malam nanti. Tolong temenin Mark dulu bisa kan sayang? " kata mama Mark panjang lebar.
"Loh Mark sakit ma? Yaudah Nara ke rumah sekarang ya ma"
"Makasi banyak yaa sayang, mama tutup telfonnya"
Aku pun langsung kembali ke meja makan menghampiri bunda dan Yeri dengan wajahku yang sudah panik karena telfon dari mama Mark tadi.
"Bunda, Nara ke rumah Mark boleh ya? Tadi mama Mark telfon bilang kalau Mark lagi sakit"
"Yaampun, yaudah kamu jenguk dia dulu biar bunda bungkusin makanan buat dia" kata bunda yang juga ikut khawatir.
"Biar aku yang anter kesana ya Ra sekalian aku pulang" kata Yeri.
Aku pun langsung bersiap siap, mengganti baju dan mengambil tasku di kamar.
"Nara berangkat ya bun" kataku pamit pada bunda.
"Yeri juga langsung pamit ya bun"
"Iya kalian hati-hati yaa, salam buat Mark juga ya sayang"
Setelah itu aku dan Yeri pun berangkat ke rumah Mark.
"Aku anter sampe sini ya Ra, salam buat Mark. Aku pulang dulu" kata Yeri lalu pamit pulang.
Saat aku aampai di depan rumah Mark, aku langsung mencoba menelfonnya tapi tak kunjung diangkat. Aku pun semakin khawatir, lalu memutuskan untuk mengetuk pintu rumahnya. Tak lama kemudian, asisten rumah tangganya Mark keluar.
"Nak Nara ya? Mark ada di kamarnya, sini biar bibi antar"
"Oh iyaa bi"
Bibi pun mengantarku sampai di depan kamar Mark, lalu kembali ke bawah. Aku pun mengetuk pintu kamarnya tapi tak ada jawaban, dia pasti tidur. Aku langsung membuka pintu kamarnya yang tak dikunci.
"Mark kamu gapa-"
Kata2 ku terpotong saat melihat Mark yang berbaring di kasur dengan santai sambil memainkan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND || Mark Lee
Fanfiction[ON GOING] Kisah Nara dan kekasihnya bernama Mark Lee yang saling mencintai, berjanji untuk selalu ada apapun yang terjadi. Meskipun nantinya jarak akan memisahkan mereka untuk sementara, tapi mereka memilih menikmati hari-hari selagi bersama. #3 ma...