Setelah mengetahui bahwa kenyataan begitu pedih, kami mencoba untuk bangkit dan melupakan sejenak tentang itu. Meskipun kami tau saat itu akan tiba juga, tapi kami memilih untuk menikmati hari-hari yang akan kami lewati bersama sebelum jarak itu hadir di antara kami.
Seperti saat ini, kami sedang fokus mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian akhir semester genap yang tinggal menghitung hari.
"Capekkkk..." kata Yeri sambil meregangkan tubuhnya.
Kelas pelajaran tambahan sudah berakhir dua puluh menit yang lalu, tapi aku dan Yeri masih di kelas mencoba memecahkan beberapa soal lagi.
"Yer liat soal nomor 6 deh, itu kayanya bisa diselesaiin pake car-"
"Aduhh udah dong Ra, lanjutin besok aja. Kepalaku udah panas nihh belajar mulu dari pagi, ini udah jam tiga sore Ra" kata Yeri yang memotong ucapanku tadi.
"Nanggung Yer, ini hampir nemu jawabannya" sambil fokus dengan soal yang sedang kukerjakan.
Kulihat sekilas Yeri sudah menutup bukunya dan memasukannya ke dalam tas, dia sepertinya benar2 sudah lelah.
"Aku balik duluan yaa Ra, capek banget" kata Yeri dengan wajah memohonnya.
"Yaudah deh, kamu duluan aja. Habis ini aku langsung pulang"
"Yeayy, aku pulang Ra" kata Yeri lalu melangkah meninggalkanku sendiri di kelas.
Biasanya pelajaran tambahan baru selesai pukul setengah empat, tapi karena guru kami ada acara jadi krlas kami lebih cepat selesai. Aku masih di bangku ku dengan soal-soal yang berusaha ku jawab.
Ambisiku terlalu tinggi jika sudah menyangkut soal pendidikan dan nilaku. Bahkan saat kelas sudah sepi seperti sekarang, aku masih betah di tempatku untuk menyelesaikan kisi-kisi ini.
"Sstt... "
Tiba2 ada suara yang entah dari mana asalnya, aku reflek menoleh mencari sumber suara. Aku memang sendiri di kelas, mungkin saja itu anak kelas lain yang lewat. Berusaha berpikir positif, karena seperti kataku tadi kelas tambahan baru berakhir jam setengah 4. Hanya kelasku saja yang pulang terlebih dahulu.
Aku melanjutkan kegiatanku, mencoba mengabaikan suara tadi.
"Sst.. Sstt.. "
Suara itu muncul lagi, ayolah kenapa ada orang iseng padaku saat seperti ini.
"Siapaa" kataku dengan sedikit berteriak.
Tapi tak ada jawaban, menyebalkan sekali. Karena penasaran aku mencoba mengecek keluar kelas.
Baru saja saat aku mendekat ke arah pintu kelas, tiba2
"Ehh, yaampun Mark ngagetin aja sih" kataku yang terkejut karena tiba2 dia ada disana.Dia malah terkekeh, dan meninggalkanku berjalan ke arah bangku ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND || Mark Lee
Fanfiction[ON GOING] Kisah Nara dan kekasihnya bernama Mark Lee yang saling mencintai, berjanji untuk selalu ada apapun yang terjadi. Meskipun nantinya jarak akan memisahkan mereka untuk sementara, tapi mereka memilih menikmati hari-hari selagi bersama. #3 ma...