25

189 24 145
                                    

"Udah dapet bukunya?" tanya Mark padaku.

"Tinggal satu lagi yang belum" sambil mengecek list buku yang akan aku beli.

Aku dan Mark sedang ada di toko buku, dia mengantarku karena ada beberapa buku yang harus aku beli.

Berada di kelas 12 memang tidak mudah, baru masuk saja sudah diberi banyak tugas seperti ini.

Mark mengikutiku, membantuku mencari satu buku lagi yang harus kubeli.

"Ini bukan? " kata Mark sambil menunjukkan sebuah buku.

Aku mengangguk, memgambil buku itu dengan antusias karena akhirmya semua yang ada di list sudah kutemukan.

"Seneng banget sih, ke kasir yuk" katanya sambil terkekeh dan mengusak pelan rambutku.

Kami pun menuju kasir untuk membayar semua buku yang kubeli.

"Totalnya 450 ribu mbak" kata penjaga kasir padaku.

Baru saja aku mau mengambil dompetku, tiba2 Mark langsung mrngeluarkan blackcardnya dan memberi pada penjaga kasir.

"Ehh, gausah. Biar aku yang bayar"

"Udah, gapapa kok Ra" sambil tersenyum ke arahku.

Setelah membayar kami menuju parkiran, aku masih tak enak pada Mark karena dia membayar semua buku yang aku beli.

"Nihh" kataku pada Mark sambil memberinya uang.

"Buat apa? "

"Buat ganti uang kamu yang tadi, aku gak mau kam-"

"Disimpen aja, uang aku uang kamu juga" kata Mark memotong ucapanku tadi.

"Tapi kan-"

"Udah ayo pulang, udah mendung nih" kata Mark sambil memakaikan ku helm.

Aku pun menurutinya, lalu kami pun pulang.

Di perjalanan, Mark berhenti di sebuah kedai boba.

"Beli boba dulu yaa"

"Aku tunggu disini aja"

Dia mengangguk lalu masuk ke kedai tersebut. Kedai tersebut lumayan sepi, jalanan sekitarnya juga sepi karena ini sudah jam sepuluh malam.

Saat aku menunggu Mark, ada dua orang pria menghampiriku.

"Sendirian aja nih? Pulang bareng kita aja yuk" kata salah satu pria itu.

Aku hanya diam tak menggubris dua pria aneh di depanku ini.

"Udah ikut kita aja" kata pria satunya lagi sambil mulai mendekatiku.

Jujur aku sangat takut, tak lama kulihat Mark sudah keluar dari kedai tadi.

Dia melihatku dengan wajah khawatir, lalu menatap sebentar dua pria tadi.

"Ayo pulang Ra" kata Mark

"Yaelah mending sama kita aja" kata pria tadi.

Kulihat wajah Mark mulai memerah menahan emosinya.

"Ayo naik Ra"

"Dasar cewe murahan aja belagu" kata salah satu pria.

Mark turun dari motornya, menghampiri dua pria tadi. Aku mencoba menahan lengannya, karena aku tak mau Mark berkelahi dengan dua pria itu.

"Jaga mulut kalian ya" kata Mark penuh penekanan.

Kedua pria itu terkekeh sambil menatap Mark sengit.

MY BOYFRIEND || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang