Orang aneh
Yuki😊Orang aneh
Saya nggak sabar liat kamu pakai kebaya besok sore🤗Orang aneh
Kamu marah?
Dari sepulang saya dari rumah kamu, kamu mengabaikan chat saya.
Chat saya cuma dua centang biru, apa saya punya salah?Gue letakan kembali ponsel di samping gue. Kembali menatap langit langit kamar, gue merenungi langkah yang udah gue ambil. Bagaimana bisa gue begitu bodoh menerima tawaran tanpa gue selidiki lebih dahulu.
DUDA ! Demi apapun gue nggak kebayang gue menerima lamaran seorang Duda. DUDA coy.. apa kata orang? Gue gadis super kece besok pagi akan bertunangan dengan DUDA.
Memikirkannya saja membuat kepala gue mau pecah tetapi yang lebih membuat kepala gue nyut nyutan, tadi pagi saat kunjungan bertajuk melamar mulut seksi gue dengan bego bilang "saya menerima lamaran dan segala kekurangan mas arion"
Sumpah hati dan logika gue pada saat itu bersebrangan. Gue mesti bagaimana?"Udah terima aja. Husband material itu" bisik sisi ganjen gue. Lalu terpampanglah sosok rio mengenakan kemeja putih di langit kamar, berdiri di samping mobil hijau toskanya memandang ke arah gue sambil tersenyum. Senyuman yang mampu membius para hawa untuk memujanya. Gue menggeleng tegas dan detik berikutnya penampakan rio menghilang.
"Jangan menolak, bersama rio kamu bisa membalaskan dendam kesumatmu sama si brengsek itu" kini sisi jahat gue yang menyuara. Dan di langit kamar menampakan diri gue memakai gaun pengantin berwarna putih, di samping gue berdiri rio yang tampak gagah mengenakan jas berwarna hitam serta senyuman kami begitu merekah berbanding terbalik dengan fano yang wajahnya merah padam dengan tangan mengepal. "Itu belum seberapa kia dengan air mata yang kamu keluarkan"
Gue tersenyum kemenangan, membayangkan apa yang akan terjadi ke depannya. Kembali ke dunia nyata gue buka room chat rio.
Me
Sepertinya ada yang belum anda sampaikan pada saya, bapak arion. 😊Terkirim. Sedetik kemudian dua centang biru menandakan rio memang tengah menanti balasan dari gue.
Orang aneh
Saya depan rumah.Shit.
Gue bangkit lalu menyambar jaket denim kemudian keluar rumah. Tanpa aba aba gue langsung masuk ke dalam mobil. Rio menyambut gue dengan senyuman. Tangannya terulur hendak meraih kepala gue namun dengan gesit tangan gue menangkisnya. Bagaimanapun gue butuh kejujurannya. Saat ini demi kebaikan ke depannya.
"Saya tau apa yang kamu inginkan. Saya juga tau kamu sudah tau yang sebenarnya. Saya.."
"Langsung ke poinnya saja"
"Di sini?" Tanyanya. Dan mengubah posisi duduk menghadap gue.
Gue mengangguk malas "udah jam sepuluh, saya pasti dicariin kalo keluar rumah lama lama" Mata kami saling menatap.
"Saya duda" ujarnya tenang. Dan suasana menjadi hening. Hanya mata kami yang saling beradu saling menyelami. Hingga rio yang lebih dulu memutus dengan melengos ke jalanan di depan.
"Kenapa nggak jujur dari awal?"
"Saya kira kamu sudah tau dari tante"
"Lantas saya nggak butuh kejujuran dari kamu?"
Rio kembali menatap gue. "Kamu keberatan? Kenapa tadi pagi menerima lamaran saya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Yuk !
RomanceMenikah adalah cara menyempurnakan agama. lalu pondasi menikah itu apa? apakah cinta termasuk pondasi utama menikah? lalu apa bisa menikah tanpa cinta? Begitulah pertanyaan yang berputar dalam benak Yukia tatkala sosok yang baru ia kenal menawarka...