D++

758 96 22
                                    

"Tante jangan khawatir, rio cari yuki sekarang juga"

Setelah mengucapkan itu aku segera memasukan ponsel ke saku, meraih kunci motor vixion di meja kerja dan bergegas keluar meninggalkan tanya di benak mami dan papi . Yang terpenting saat ini menemukan keberadaan yuki. Entah bertemu siapa dan untuk apa sedari siang sampai hampir jam sembilan dia belum juga balik bahkan tanpa kabar sekalipun. Aku kira saat dia meminta izin keluar bertemu temannya hanya untuk sebentar melepas penat setelah seminggu pertunangan kami. Nyatanya, waktu yang aku berikan entah untuk apa dia gunakan.

Sekelebat bayangan mengerikan terlintas di benakku, bagaimana jika dia kecelakaan? Atau diculik lalu dijual sebagai pemuas nafsu lelaki bejad? Shit.

Setengah jam mengitari jalanan dengan mata jeli mencari yuki, akhirnya.. yah akhirnya dia ketemu juga. Di taman dekat gerbang perkomplekan perumahan tidak jauh dari rumahnya. Aku menepi di pinggiran taman, hendak turun dari motor namun urung karena melihat yuki tidak sendiri, dia bersama anak perempuan yang tengah tertawa karena gelitikan kecil dari jemari yuki. Dia nampak bahagia, tawanya begitu lepas hingga sudut matanya berair.

Tidak lama ibu ibu datang menghampiri mereka, entah apa yang mereka bicarakan namun terlihat sang ibu menjabat tangan yuki dan membungkuk berungkali membuat yuki tersenyum antar ramah dan canggung, setelahnya sang ibu pergi bersama anak perempuan tadi, bocah yang aku perkirakan berumur lima tahun .

Aku melepaskan helm, hendak turun namun lagi lagi urung. Saat melihat yuki terduduk kembali ke kursi taman, matanya menatap kosong ke arah tanah. Apa yang sedang dia pikirkan?
Mengambil ponsel di saku celana, aku mengetik sesuatu untuknya.

Me
Kamu lagi di mana?
Kangen😁

Dari sini aku melihat yuki mengambil ponsel yang tergeletak di kursi, tiga kali dia menarik dan menghembuskan nafas lalu tersenyum saat kedua jempolnya lincah bergerak di layar ponsel miliknya.

Gembil
Kasih tau nggak yah..😏
Lagi di kamar ini, habis streaming drama korea.
Keren abis, pelakor gitu.😍

Belum aku mengetik balasan, pesannya masuk lagi.

Gembil
Idih nggak lagi kerasukan kan?
Wah jangan jangan udah terpikat kecantikan seorang yukia faranisa😎😗

Aku tersenyum membacanya, tanpa pikir panjang aku mendial nomornya dan berjalan menghampirinya. Yuki belum menjawab panggilanku, dia masih terus memperhatikan ponsel di genggamannya. Aku berdiri satu meter di hadapannya, memperhatikan gerak geriknya yang nampak bingung namun setelah menghela nafas yuki menjawab panggilanku.

"Kangen banget apa nyampe telvon segala?"

"Iya" setelah mendengar jawabanku, yuki mengangkat kepalanya. Tepat menatap lurus ke arahku. "Jadi kamar kamu berubah di taman?" Tanyaku sambil berjalan mendekat. Yuki nampak salah tingkah dan bergeser memberiku ruang untuk duduk.

"Tau dari mana aku di sini?"

Aku kamu. Panggilan yang sudah seminggu ini aku dan yuki gunakan, tetapi masih terasa kaku di telingaku.

"Kebetulan lewat sini"

"Masa?" Gesit yuki sudah menyamping ke arahku "Kebetulan lewat apa emang mau ke rumahku?" Todongnya. Telunjuk tangan kanannya mengacung tepat di depan hidungku.

Aku menepis jari telunjuknya "Pede"

"Jelas dong. Tadi di pesan ada yang bilang kangen" lidahnya menjulur.

Nikah Yuk !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang