[21]

1.4K 85 0
                                    

______________________________________

HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________

🌻🌻🌻

Rara mendudukkan dirinya di pelataran parkir tempat diadakannya bazaar G-Young Fair. Di depannya adalah stand panitia bazaar dan sebagai pusat informasi bazaar.

Leo datang menghampirinya sambil membawa dua kotak snack. Satu kotak disodorkannya pada Rara. Rara menerima kotak snack itu dengan sukarela. Sebab dia pun mulai merasa lapar setelah berkeliling dan mengatur stand peserta BPC.

Setelah mengisi perut mereka dengan snack gratisan untuk panitia, Leo mengajak Rara berkeliling stand. Melihat produk-produk yang dijual oleh masing-masing stand.

Rara mengangguk menyetujui ajakan Leo. Keduanya berjalan menyusuri gang demi gang bazaar. Sesekali berhenti di stand yang menarik perhatian mereka. Mereka juga berhenti di setiap stand peserta BPC dan bertanya apakah mereka ada kendala atau membutuhkan sesuatu meski LO tim tetap stand by di stand mereka.

Rara dan Leo berhenti di salah satu stand yang memiliki photo box.

"Halo kakak, photo box dulu yuk. Biar momennya terabadikan" ujar pemilik stand mempromosikan standnya.

"Ra, photo box yuk" ajak Leo pada Rara.

Tanpa menunggu jawaban dari Rara, Leo langsung menarik Rara masuk ke dalam photo box. Mereka mengambil beberapa foto formal. Kemudian mengambil beberapa foto lagi sambil memakai beberapa atribut yang tersedia di sana. Mulai dari bando pita, wig, dan syal bulu.

Leo mengambil hasil cetak foto di samping photo box. "Nih, buat kamu. Biar kalau kamu kangen, tinggal lihat foto aku aja di sana"

Rara menerima foto yang diberikan Leo padanya. Rara tertawa kecil melihat hasil foto dirinya dan Leo.

"Ih Yo, jelek banget kamu di sini" kata Rara sambil menunjuk salah satu grid foto.

Tiba-tiba Rara merasa de javu. Pikirannya kembali ke masa lalu. Mengenang kisahnya dulu dengan Raka.

FLASHBACK

Rara dan Raka tengah berada di sebuah restoran cepat saji di salah satu pusat perbelanjaan. Mengisi perut mereka yang lapar selepas pulang sekolah. Setelah itu, mereka pergi ke salah satu toko buku terkenal yang ada di sana.

Rara dan Raka berpisah ketika di dalam. Rara yang menyusuri lorong buku novel terbaru dan Raka yang menghilang entah kemana. Rara mengambil salah satu novel yang menarik perhatiannya. Dia membalik buku itu dan membaca sinopsis yang tertulis di sana.

Raka datang dengan sebuah buku di tangan. Sebuah senyum sumringah terlukis di wajah Raka saat memperlihatkan buku yang ia bawa pada Rara.

"Ra, nih lihat. Cocok banget buat kita bukunya"

"Siap Menjadi Orang tua Hebat?" ucap Rara membaca judul buku itu.

Raka yang berdiri di hadapannya langsung dihadiahi pukulan ringan oleh Rara.

"Kok aku dipukul sih? Kan bagus bukunya Ra, biar kita bisa belajar dari sekarang gimana caranya jadi orang tua hebat, biar anak kita hebat juga" kilah Raka.

Rara memutar bola matanya malas mendengar perkataan Raka. Lalu dia pun berlalu meninggalkan Raka menuju kasir untuk membayar buku yang dia beli.

Selesai membayar buku yang dia beli, Rara menunggu Raka di depan toko buku tersebut. Entah kenapa laki-laki itu belum keluar juga. Beberapa menit kemudian Raka muncul dengan sebuah plastik di tangannya. Raka membuka resleting tas Rara tanpa permisi. Dia memasukkan plastik berisi buku tersebut ke dalam tas Rara.

"biar kamu belajar dari sekarang jadi ibu yang hebat"

"Rakaaaa" teriak Rara tertahan.

Sementara Raka hanya acuh tak acuh. Dia malah merangkul pundak Rara dan menuntunnya mengelilingi pusat perbelanjaan. Langkah keduanya terhenti di salah satu photo box.

"Eh Ra, masuk yuk. Udah buruan" kata Raka mengambil alih tubuh Rara dan menariknya masuk ke dalam photo box.

Kedua sejoli yang dimabuk asmara itu melakukan berbagai pose foto. Mulai dari formal, kocak, alay, lovely, bahkan mereka juga memakai semua atribut yang disediakan di dalam photo box.

Selama di dalam photo box, keduanya tidak berhenti tertawa. Merasa bahagia memiliki satu sama lain. Merasa dunia ini hanya ada mereka berdua. Merasa segalanya cukup jika hanya ada orang di hadapan masing-masing. Merasa menjadi orang paling bahagia dengan kehadiran satu sama lain. Merasa hubungan mereka akan berlanjut terus hingga akhir usia.

"ih Ka, jelek banget deh kamu di sini" ujar Rara menunjuk salah satu grid foto yang sudah di cetak.

"dih, kamu juga Ra, lihat nih" Raka menunjuk salah satu grid foto tidak mau kalah.

"sorry ya, jelekkan kamu tau"

Rara menjulurkan lidahnya mengejek Raka. Dia berlari kecil meninggalkan Raka yang hanya bisa tertawa melihat tingkah kekanakkan Rara.

FLASHBACK END

"Ra.. hey, Ra Re Ra Re Ra, yuhuu"

Rara terkesiap saat mendengar Leo memanggil namanya.

"Kok bengong sih, ganteng banget ya aku di situ sampai segitunya ngelihat foto aku"

Rara memutar kedua bola matanya malas. "apaan deh, udah yuk ah balik ke stand panitia lagi"

***

Kenapa ya akhir-akhir ini Rara sering keinget masa lalu.

Jangan lupa vote nya ya, terima kasih

Next, Bagian Duabelas [B]

Ruang RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang