Rose sedang menjahit baju rekaan terbarunya. Dia mendapat tawaran menjahitkan baju untuk model dari FF syarikat. Yang akan dipakai oleh model dari perusahan tersebut dan dikenalkan langsung oleh pemilik perusahan tersebut yang merupakan pereka fashion go internasional.
Namun Rose berkerja dibawah perusahan Renzo Empire bagian Fashion design. Sudah dua tahun lamanya.
Malam ini acara akan diadakan langsung di perusahaan FF syarikat.
Dan Rose dijemput langsung untuk memperkenalkan baju rekaannya.
Tentang hubungan Rose dan Ian berjalan lancar. Tapi Ian meninggalkannya di Italia sementara laki-laki itu berada di indonesia sejak setahun yang lalu. Ian lebih dulu tamat kuliah dibandingkan Rose.
Katanya ada urusan penting yang harus diselesaikan di Indonesia.
Rindu?
Tanyakan saja kepada hati mereka.
***
Clara menatap Matias yang sangat sedang berkutat dengan pekerjaannya.
Perusahan Melof Fashion yaitu perusahan Matias sedang kalah besar dengan FF syarikat. Jadi semuanya mulai bekerja keras.
Tiba-tiba saja ponsel Clara berbunyi. Dan dia segera mengangkatnya.
"Hello?"
"Mrs. Clara kami sudah menemukan Rose Anastasya. Ternyata selama ini dia berada di italia. Dan sekarang dia bekerja menjadi pereka fashion. Dan namanya serta rekaannga akan dikenalkan pada dunia oleh pereka fashion terkenal yaitu pemilik FF syarikat."
Mendengar penjelasan orang disebrang sana membuat Clara emosi.
Dia tidak akan membiarkan Rose Anastasya menjadi terkenal dan mengambil posisinya.
Rose Anastasya cuma seorang gadis kampung.
Dia tersenyum sinis. Rancangan jahat sudah dipikirkannya.
"Dengar sini, gue mau lo curi segala rekaan dan atau disain Rose. Lo curi lukiannya dan beberapa baju yang udah dia jahit. Ngerti lo?" tanya Clara.
"Baik. Mrs."
"Gue bakal ke italia juga nanti malam. Tepatnya ke FF syarikat."
Clara mengakhiri panggilan dan menyeringai jahat.
"Baby bersiaplah bukan kah kita harus menghadiri acara di FF syarikat. Kita haru ke Italia sekarang."
Kata Clara kepada Matias.
***
Italia...
Malam ini Rose terlihat cantik mengenakan gaun bewarna meroon.
Dan dia sungguh tidak sabar untuk melihat model yang akan membawahkan rekaannga dan ditunjuk pada orang ramain.
Sejujurnya Rose sedang sedih karena Iam sama sekali tak menghubunginya hari ini.
Dia tau laki-laki itu sibuk dengan Hotelnya dan Pekerja lainnya.
Dan saat acara dimulai sangat banyak model cantik dan sexy tampil dengam baju bersfashion memukau para pandangan mata hadirin yang datang.
Ponsel Rose bergetar sedari tadi tapi ia abaikan.
Sehinggah lah pada kemuncak acara dimana pemilik perusahan FF syarikat akan memperkenalkan baju rekaannya.
"Hadirin sekalian. Saya Ilmezi pemilik perusahan FF syarikat ingin memperkenalkan salah seorang yang desainer sudah mendesain gaun cantik ya...." kata-katanya dipotong seseorang.
"Tunggu! Itu adalah rekaan saya!" Seseorang pereka fashion berdiri dan mengaku gaun yang Rose buat adalah miliknya.
Clara dan Matias yang menyuruh pereka fashion itu. Dan mereka memang hadir malam itu.
Rose yang berdiri di atas pentas bersama hadirim terkekut mendengarnya.
"Apa yang anda maksud? Ini... Ini rekaan saya. Say yang menciptanya." Rose coba membela dirinya.
"Saya punya bukti bahwa itu rekaan saya. Lihat ini gambar gaunnya yang saya lukis dan ini beberapa baju yang saya sudah jahit." gadis yang mengaku itu menunjukan semua buktinya.
Daj Rose terkaku melihat lukisan dan beberapa gaunnya ada pada wanita itu.
Semua hadirin mulai berbisik-bisik (#biskan syaiton)
Dan Clara bangkit berdiri bersama senyuman sinisnya.
Dan melihat wajah itu membuat tubuh Rose bergetar hebat. Setelah sekian lama...
"Jadi menculik dan mengopy paste karya orang lain untuk menjadi terkenal?? Wow memalukan." kata Clara berjalan ke arah Rose.
Clara merobek bagian bahu gaun yang dikenakan oleh Rose lalu mendorong tubuh itu.
"Kau tidak mempunyai jiwa fashion. Karema kau seorang plagiat. Dasar SAMPAH." kini Clara menarik rambut Rose dan mengacak-acakan penampilan gadis itu.
"Euuwww plagiat!"
"Sampah gini mah nggak seharusnya ada didunia fashion!"
"nggak tau diri banget. Ciplak karya orang issshhh."
"bukan ciplak tapi dia ma curi itu."
Kata-kata sinis dilemparkan ke Rose.
Clara mengambil segelas jus orange dan menuangkan ke atas Rose yang terduduk menangis.
"Ini layak untuk sampah kayak dia?" tanya Clara.
"Belum!"
Clara tersenyum lagi kini dia mengambil makanan lalu disuapkan ke mulut Rose secara paksa. Sehinggah makanan itu memburukan lagi penampilan Rose.
"HAHAHAHA." semua orang tertawa melihat itu.
"Kalau kalian mau tau dia ini sebenarnya cuman seorang gadis kampung. Dan yaaa sekarang menjadi pemcuri." Clara menunduk menatap Rose.
"Arghhh!" Rose terjerit kala pahanya diinjak oleh kasut bertumit tinggi milik Clara.
Tak ada yang membantunya semua menertawakannya.
Ilmezi maju dan turut menampar dan merobek pakaian Rose. Dia merasa ditipu.
Tiba-tiba gelak tawa orang ramai terhenti.
Seorang laki-laki menghanpiri Rose dan Clara langsung memundurkan langkahnya. Dia mengenal lelaki itu.
Rose mendingak melihat siapa yang berada di depannya sekarang.
Dan air matanya mengalir melihat lelaki itu.
"Ian." lirihnya.
Ian berjongkok, melepas jasnya dan memakaikan ditubuh gadisnya.
Lalu menggendong tubuh itu ala bridal style.
Dia memandang kesemua orang yang ada disitu.
"Aku melepaskan pencetus onar sialan itu kali ini. Dan aku berjanji kejadian ini akan terulang tapi gadisku lah yang akan tertawa nantinya." setelah mengucapkan kata sinis itu. Ian berlalu pergi.
Semua mermang bulu roma mendengar nada dingin itu.
Siapa yang tidak mengenal lelaki itu?
***
Saat didalam mobil Ian masih memeluk tubuh Rose yang duduk dipangkuannya dan mencoba menenangkan gadis itu.
"Sudah jangan menangis. Katakan apa yang kamu mau.
"Aku sekarang punya tujuan..." kata Clara yang masih menangis.
"Apa tujuanmu?" tanya Ian
Wajah Rose merubah menjadi datar.
"Tujuanku hanya unttuk membalas dendam."
TBC
Vote dong
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE √
Romance[COMPLETED] Tentang Rose yang hidup serba kekurangan dan sering merasa dipinggirkan oleh orang-orang sekelilingnya. Ternyata Rose adalah anak yang ditukar ketika dia lahir. Penderitaannya datang tak berhenti sehingga dia bertemu dengan seorang lelak...