17. Harus hidup.

1K 47 2
                                    

Budayakan Vote guys.


"Perkosa dia." Semua mata menatap ke arah Clara.

"Jangan Clara aku mohon." Rose menangis kencang

"Apa kalian tuli HAA?" Clara membentak semua anak buah Matias.

Anak buah Matias segera mendekati Rose dan mulai menciumi Rose dan merobek pakaiannya.

"Jangan Clara aku mohon, Clara aku janji bakalan pergi aku mohon berhenti. JANGAN! LEPASKAN AKU!" Rose memberontak seperti orang kesetanan.

"Lo tahu Rose. Lo nggak berhak buat hidup du dunia ini." kata Clara penuh kebencian.

"Tolong berhenti clara." Rayu Rose.

"Berhenti. Lepaskan ikatan di kakinya." kata Clara. Baju rose sudah robek tetapi celananya masih utuh.

Clara mencengkam pipi Rose. "Melutut!"

Rose terdiam. Dirinya dipaksa melutut oleh anak buah Matias.

"Cium kaki gue." kata Clara setelah Rose melutut.

Rose menangis dia hanya diam.

"Cium kaki gue atau lo digilir oleh mereka semua?" Ancaman Clara akhirnya membuat Rose mengalah dan mencium kaki Clara.

Clara tersenyum penuh kemenangan.

Claudi, Enisa, Rasya, Matias sedikit terkejut melihat betapa jahatnya seorang Clara Model papan atas yang cukup dikagumi.

"Lo tahu Rose, Ayah lo Andre meninggal karena gue yang menyuruh orang di penjara untuk membunuhnya.

Deg.

Jantung Enisa dan Rasya rasanya berhenti mendengar kata-kata Clara.

Rose terkaku, tergamam, tersentak. Matanya menatap Clara tak percaya.

Apa Clara iblis bertopengkan manusia.

"Kenapa kaget ya?" tanya Clara santai.

Tatapan Rose berubah menjadi tajam dan penuh kebencian. "Lo gila? Dimana otak dan hati lo Clara? ITU AYAH KANDUNG LO! LO IBLIS."

Buk.

Buk.

Buk.

Buk.

Buk.

Clara menedang perut Rose berkali-kali sehinggah Darah mengalir dari mulut Rose.

"Jaga ucapan lo. Lo nggak pantes hidup. Gue pastiin ini hari terakhir lo hidup. Bakar rumah ini!"

Anak buah Matias mulai menuangkan cecairan di sekitar rumah ini.

Rasya yang tak ingin mati menarik Ibunya Enisa yang masih syok keluar dari rumah itu bersama Matias, Claudi, dan Clara.

Setelah semua orang keluar Clara melempar korek api kedalam rumah dan api semakin besar membakar habis rumah itu.

"Non kita harus pergi ada orang dalam perjalanan ke sini." Orang kepercayaan Clara yaitu Agung.

Clara mengangguk dan mereka pergi dari sana.

Rose mulai terbatuk. Tapi dia mempunyai tekat dia tak ingin menjadi baik dan lemah lagi, dia harus menuntut bela kematian Ayahnya.

Di harus hidup dan membalas dendam terhadap Clara yang telah menginjak harga dirinya.

Rose melihat ada tingkap yang terbuka akhirnya dia memutuskan untuk lompat dari tingkap tersebut.

ROSE √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang